REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran virtual dapat menjadi solusi di tengah larangan berkerumun saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta. Co-Founder EventXtra Sum Wong mengatakan akibat pandemi, 90 persen kegiatan pameran skala besar terpaksa ditunda bahkan dibatalkan.
"Sedangkan sisanya beralih menjadi virtual," kata Wong dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.
Sama seperti kegiatan pameran pada umumnya, penyelenggara pameran virtual harus menghadirkan peserta pameran. Bedanya dalam kegiatan ini penyelenggara berkewajiban menyediakan segala dukungan digital selama kegiatan pameran berlangsung.
Menurut Wong, salah satu keuntungan dari pameran virtual yaitu partisipan akan dimudahkan dalam keseluruhan acara mulai dari koordinasi, registrasi, pembayaran, data analis dari trafik acara, dan lain-lain.
Wong juga mengatakan berdasarkan sebuah penelitian, piranti lunak pembuat acara di Asia telah membukukan pengeluaran tahunan lebih dari 1 miliar dolar AS.
Asia saat ini merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Hadirnya penyelenggaraan pameran virtual akan mendorong pertumbuhan lebih cepat lagi. Pendiri EventXtra yang merupakan perusahaan penyelenggara kegiatan ini juga menyampaikan, salah satu keunggulan dari pameran virtual adalah mampu menyiasati pembatasan jarak sosial selama wabah corona masih terjadi.
Fitur-fitur yang biasa disediakan dalam pameran virtual salah satunya proses operasional lebih efisien mulai dari pembuatan formulir registrasi dan pengiriman surat elektronik atau pesan pendek. Fitur selanjutnya yaitu lingkungan virtual seperti halnya pameran tersedia booth, iklan, dan ruang konferensi.