REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan uji coba pembukaan objek wisata Kalisuci untuk umum pada Senin (22/6). Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan Dispar Gunung Kidul, bersama Dispar DIY, pelaku wisata dan pelaku jasa pariwisata telah melalukan simulasi pembukaaan objek wisata di Gua Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran, Pantai Baron, dan Pantai Kukup dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Simulasi sudah kami lakukan, dan bisa langsung pada tahap uji coba pembukaan objek wisata untuk umum. Uji coba pertama dilakukan di Gua Kalisuci, Kecamatan Semanu pada Senin (22/6)," kata Harry.
Ia mengatakan tahap kedua, uji coba pembukaan objek wisata akan dilaksanakan di Gunung Api Nglaggeran, Pantai Kukup dan Pantai Baron pada Rabu (24/6). Namun demikian waktu uji coba tetap melihat kesiapan dari pengelola wisata tersebut.
"Uji coba akan dilakukan sampai Selasa (30/6). Nantinya akan dievaluasi apakah kawasan tersebut akan terus melakukan uji coba atau buka dengan protokol kesehatan ketat," kata dia.
Harry mengatakan meski objek wisata dibuka untuk umum, Dispar Gunung Kidul tetap memberlakukan pembatasan pengunjung dan jam operasional. Selain itu, pengunjung akan diperiksa suhu badan, meninggalkan identitas dan harus memakai masker.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh pelaku wisata dan mitra usaha jasa pariwisata melalui virtual beberapa waktu lalu. Materi SOP dan video simulasi sudah kami sampaikan dalam sosialisasi tersebut," kata Harry.
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan Dinas Pariwisata dalam dua minggu terakhir, melakukan simulasi dan uji coba pembukaan objek wisata kepada masyarakat umum, dan hasilnya ada beberapa objek wisata yang bisa dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung.
"Kami belum akan menerima pengunjung dalam rombongan besar dengan menggunakan bus, sehingga yang kami terima awal sebagai uji coba adalah pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor dan roda empat. Tujuannya, kami benar-benar dapat mengendalikan jumlah pengunjung yang masuk ke destinasi wisata," kata Asti.