Senin 22 Jun 2020 10:44 WIB

Museum New York Turunkan Patung Theodore Roosevelt

Patung Roosevelt dinilai sebagai simbol ekspansi kolonial dan diskriminasi rasial

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah massa berdiri di sekitar patung Christopher Columbus yang dijatuhkan di depan Capitol, di St. Paul, Minnesota, Rabu (10/6). Museum Natural History, New York, Amerika Serikat (AS) akan menurunkan patung mantan presiden AS Theodore Roosevelt. Ilustrasi.
Foto: Evan Frost/Minnesota Public Radio via AP
Sejumlah massa berdiri di sekitar patung Christopher Columbus yang dijatuhkan di depan Capitol, di St. Paul, Minnesota, Rabu (10/6). Museum Natural History, New York, Amerika Serikat (AS) akan menurunkan patung mantan presiden AS Theodore Roosevelt. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Museum Natural History, New York, Amerika Serikat (AS) akan menurunkan patung mantan presiden AS Theodore Roosevelt setelah selama bertahun-tahun berada di pintu masuk museum. Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan patung tersebut simbol dari ekspansi kolonial dan diskriminasi rasial.

Patung perak itu sudah berdiri di gerbang barat pintu masuk museum sejak tahun 1940. Patung itu menggambarkan Roosevelt naik kuda sementara seorang laki-laki masyarakat pribumi Amerika dan Afrika-Amerika berdiri di samping kudanya.

Baca Juga

"Museum Natural History Amerika diminta untuk menyingkirkan patung Theodore Roosevelt karena secara eksplisit menggambarkan masyarakat kulit hitam dan pribumi sebagai ras yang ditaklukan dan inferior," kata de Blasio dalam pernyataan tertulisnya, Senin (22/6).

Surat kabar The New York Times melaporkan staf museum dan pejabat pemerintah kota sudah sepakat untuk menurunkan patung tersebut. Pada surat kabar itu, presiden museum Ellen Futter mengatakan pihak museum tersentuh oleh gerakan anti diskriminasi rasial yang dipicu kematian George Floyd.

"Kami telah menyaksikan perhatian dunia dan negeri ini semakin beralih pada patung-patung sebagai simbol-simbol rasisme sistemik yang kuat dan menyakitkan," kata Futter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement