Senin 22 Jun 2020 11:37 WIB

Hadapi Krisis Makanan, Menkop Tingkatkan Koperasi Pangan

Sektor usaha yang sangat terdampak Covid-19 yakni perdagangan, jasa, dan industri.

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Pangan lokal (ilustrasi). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pentingnya pangan lokal dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Foto: Kementan
Pangan lokal (ilustrasi). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pentingnya pangan lokal dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendorong masyarakat menanam tanaman pangan. Sebab Badan Pangan Dunia (FAO) sudah memprediksi, dunia akan mengalami krisis pangan. 

Nantinya saat krisis, tidak akan ada lagi negara yang menjual produk pangannya.  "Karena itu, selain mendorong gerakan masyarakat menanam tanaman pangan, kita juga harus terus meningkatkan koperasi pangan sebagai bentuk antisipasi datangnya krisis pangan," kata Teten, Senin (22/6). 

Hal itu ia sampaikan ketika mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Al Ittifaq di Kabupan Bandung, Jawa Barat. Sebagai salah satu koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pangan, Teten menyatakan, pesantren tersebut bakal dikembangkan menjadi role model atau percontohan.

"Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan mendukung koperasi atau koppontren seperti itu. Melalui pembiayaan LPDB KUMKM, kita akan memprioritas sektor pangan," ujar dia. Ia yakin Koppontren Al Ittifaq bisa menjadi percontohan bagi Koppontren lain di Tanah Air. Hal itu karena, mereka sudah menerapkan sistem online, sehingga transformatif, dan proteknologi.

"Kita akan mempercepat transformasi digitalisasi ekonomi. Terutama untuk KUMKM (Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah)," tegasnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menambahkan, sektor usaha yang sangat terdampak pandemi Covid-19 yakni perdagangan, jasa, dan industri. "Sektor pertanian hanya sedikit terdampaknya. Terlebih lagi, kita punya program strategis One Pesantren One Product. Insya Allah, mulai Agustus mendatang, ekonomi kita melaju kembali," kata dia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement