REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemimpin dan politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, terus berkampanye menentang kebijakan migran dan kaum imigran secara masif. Keluarga pun membuka kedok siapa Geert Wilders ini sebenarnya yang tidak asli 100 persen Belanda.
Saudara laki-laki Geert Wilders, Paul Wilders, menyatakan Geert juga memiliki darah asal migran. Paul mengecam pernyataan antimigran Geert yang belum lama ini disampaikan kembali melalui media sosial.
Paul menyatakan Geert mendiskriminasi kelompok migran di Belanda ketika keluarganya, termasuk istrinya, terdiri atas para migran juga.
BACA JUGA: Geert Wilders Batalkan Kontes Kartun Nabi Muhammad
Dalam sebuah unggahan di Twitter, Geert Wilders baru-baru ini mengkritik kebijakan perumahan umum Pemerintah Belanda. Geert mengatakan, pemerintah telah memberikan sekitar 87 ribu rumah bagi para migran sejak 2014, sementara ribuan orang Belanda sedang mengantre rumah.
"Untuk siapa rumah-rumah ini dibuat? Untuk orang-orang Belanda atau para migran?" kata Geert bertanya di Twitter.
Paul menanggapi pesan itu dengan menanyakan definisi migran menurut Geert. "Akar keluarga dan nama belakang kami berasal dari Jerman. Nenek kami orang Indonesia dan istrinya orang Hongaria keturunan Turki. Kami semua adalah migran," kata Paul Wilders.
Berlawanan dengan sikap kakaknya yang sangat antimigran, Paul Wilders menyambut migran dan secara terbuka mengkritik retorika sayap kanan Geert Wilders. Ia mempertanyakan sikap politik saudaranya yang antimigran itu. Paul memutuskan hubungan dengan saudaranya setelah perselisihan pada 2016.
Geert Wilders belum menanggapi pertanyaan tentang klaim saudara lelakinya tentang istrinya, Krisztina Marfai, seorang mantan diplomat Hongaria.
Geert Wilders, pemimpin Partai anti-Islam Belanda untuk Kebebasan (PVV), kehilangan empat kursi dalam pemilihan Parlemen Eropa pada Mei 2019.
BACA JUGA: Geert Wilders Jelekkan Islam dan Nabi Muhammad