Senin 22 Jun 2020 13:33 WIB

Wabah Corona Hantam Bisnis Kuliner Beijing

Bisnis kuliner seperti restoran kini harus menghadapi banyak aturan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Pegawai mengenakan masker saat menunggu pelanggan di pintu masuk sebuah restoran di Beijing, China (ilustrasi). Merebaknya kembali infeksi virus corona di Beijing, China, memukul bisnis kuliner.
Foto: AP / Mark Schiefelbein
Pegawai mengenakan masker saat menunggu pelanggan di pintu masuk sebuah restoran di Beijing, China (ilustrasi). Merebaknya kembali infeksi virus corona di Beijing, China, memukul bisnis kuliner.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pada akhir pekan tertentu, kedai kopi paling populer di Beijing, China, Metal Hands, biasanya dipenuhi para penggemar kopi dan anak-anak muda. Mereka berpose di depan kamera sembari menikmati seduhan kopi di tengah-tengah kawasan industri yang terlihat chic.

Tapi, pada Ahad (21/6), situasinya berbeda. Hanya beberapa meja yang terisi hingga sore hari, sementara teras kedai ditutup. Kondisi itu merupakan akhir pekan pertama sejak Pemerintah Kota Beijing menaikkan status tanggap darurat virus Covid-19 menjadi level dua akibat muncul klaster baru penyebaran virus corona.

Baca Juga

Salah satu pengunjung yang masih bertahan saat itu adalah mahasiswa seni berusia 22 tahun, Li Qin. Bergiliran dengan teman, ia berpose di sepanjang koridor. Menurut Li Qin, saat sepi seperti akhir pekan lalu merupakan waktu terbaik untuk datang ke kedai kopi seperti Metal Hands.

"Karena Anda punya banyak ruang untuk berfoto dan tidak berdesakan dengan orang banyak," ucap Li Qin, seperti dilansir di The Straits Times, akhir pekan lalu.