REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung menyatakan masih melakukan tahapan prakondisi dan sosialisasi untuk rapid test massal yang rencananya digelar di empat daerah. Langkah ini, salah satunya, untuk menghindari terjadinya penolakan.
“(Rapid test massal) Masih prakondisi dan sosialisasi, agar berjalan aman dan lancar,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana dalam keterangan persnya, Senin (22/6).
Reihana, yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, menyebut rapid test atau tes cepat akan digelar di Kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Pesawaran, dan Lampung Selatan. Sasarannya terminal bus/angkot, pasar tradisional, dan tempat-tempat keramaian lainnya.
Sejauh ini, langkah prakondisi dan sosialisasi yang dilakukan di antaranya dengan menyerukan pedagang dan pembeli memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.
Tim gugus tugas juga masih melakukan pemetaan dan skema pelaksanaan rapid test massal mendatang. Termasuk, membuat rekayasa jalan masuk dan keluar orang agar tidak terjadi penumpukkan atau kerumunan orang pada satu titik.
Pelaksanaannya nanti bakal melibatkan anggota TNI dan Polri, termasuk Satpol PP. Ini demi memastikan tes cepat berjalan aman dan lancar.
Menurut Reihana, Pemprov Lampung pada dasarnya telah siap menggelar rapid test massal. Namun, masih menunggu kesiapan empat daerah tersebut. Sebab, penyelenggaraannya, terutama di terminal dan pasar tradisional, masih sangat rentan.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, untuk menggelar tes cepat massal, pihaknya sudah menyiapkan alat sebanyak 10 ribu buah. “Saya sudah siapkan 10 ribu (kit) rapid test,” kata Herman HN, Senin (22/6).
Pemkot hingga kini tinggal menunggu arahan dari Pemprov Lampung untuk pelaksanaanya. Saat ini, ujar Herman, pihaknya sudah membantu penyelenggaraan rapid test untuk anggota KPU dan Bawaslu.