Senin 22 Jun 2020 17:25 WIB

Papua Punya Potensi Besar Ekonomi dan Budaya

Keberagaman menjadi kunci masa depan Papua agar cerah.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Karta Raharja Ucu
Anak-anak Papua/Ilustrasi
Foto: Antara
Anak-anak Papua/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menegaskan akan menjadikan Papua dan Papua Barat sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan baik infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia. Ini dilakukan sebagai komitmen menjadikan Papua, bagian penting dari Indonesia.

Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Staf Presiden, menyampaikan periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widowo menjadikan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama di Papua. Berbagai langkah dan kebijakan telah dan terus dilakukan seperti program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) dan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) di mana sekitar 600 putra putri Papua belajar di sekolah terbaik. Hal itu dilakukan selain untuk menimba ilmu, juga saling mengenal dan belajar satu sama lain. 

“Bukan sekadar bagaimana mengirimkan putra terbaik, di dalamnya juga menghargai lintas kultur lintas etnis agama. Pendidikan sejatinya bukan soal program belajar mengajar tapi bicara soal pendekatan kebudayaan, karena Bhineka maka Pendidikan sejatinya menanamkan saling menghargai perbedaan, percikan di Surabaya dan Yogyakarta a itu semacam pembelajaran, baik Papua dan di luar Papua, untuk terus mempertemukan kebudayaan,” ujar Jaleswari, dalam diskusi Membangun Papua: Memperkuat Jati Diri dan Perjuangan Anti Rasisme, Sabtu (20/6/2020).

Ia menambahkan, pemerintah pusat pun memiliki komitmen tinggi, untuk terus menambah tenaga pendidik di Papua sehingga terjadi peningkatan kualitas pendidikan yang dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang. Menurut Jeleswari, apa yang dilakukan pemerintah pusat, dengan terus mendorong infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia, tentu saja tidak serta mengubah lebih baik, ada keterbatasan.

Namun dengan melihat anak-anak muda Papua saat ini yang telah berkiparah di banyak bidang, mulai kesenian, budaya, hingga teknologi, menjadi bukti Papua saat ini saudara di Papua dalam situasi yang baik-baik saja, ada optisme, ada kebersamaan yang saling menguatkan, tidak seperti dipersepsikan oleh kelompok tertentu yang mengesankan Papua mendapat diskriminasi.

Tugas menguatkan Papua, kata Jaleswari, perlu melibatkan semua komponen bangsa. Apalagi, cerita Papua sejatinya tidak seperti digambarkan pihak-pihak tertentu yang menggambarkan suram, padahal sejatinya di Papua ada optimisme yang cerah, daerah yang indah, dengan orang-orang dan pemerintah daerah yang memiliki kepedulian akan kemajuan daerahnya. 

Pembangunan yang dijalankan di Papua oleh pemerintah, diharapkan menjadi landasan menuju Papua yang lebih baik dan penuh optimisme. Presiden pun, memiliki perhatian tinggi terhadap Papua hingga datang sebanyak 13 kali dan terus mendengar apa yang menjadi harapan masyarakat.

Karena itu, ia mengajak semua pihak, termasuk putra-putri Papua berkolaborasi bagaimana mengoptimalkan hal-hal baik sehingga tidak hanya berhenti di lima tahun ke depan. Apalagi sejatinya Papua memiliki sumber daya manusia yang luar biasa hebat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement