Senin 22 Jun 2020 17:55 WIB

Dua Pekan PSBB Transisi, Anies: Pandemi Covid-19 Terkendali

Anies mengatakan kekhawatiran bakal ada lonjakan tidak terjadi.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19 di DKI makin terkendali memasuki dua pekan pelaksanaan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Anies mengungkapkan, hal itu terlihat dari angka reproduksi (Ro) Covid-19 yang saat ini berada di angka 0,98 atau turun 0,01 persen dari awal masa PSBB transisi yang masih mencapai 0,99.

"Tadi pagi jam 06.30 WIB laporan dari tim Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia yang menyampaikan bahwa dua minggu masa transisi wabah terkendali di Jakarta. Dilaporkan bahwa ketika di-review kekhawatiran ketika ada lonjakan tidak terjadi. Justru angka R-nya menjadi 0,98," kata Anies saat upacara HUT DKI di Balai Kota Jakarta, Senin (22/6).

Baca Juga

Anies menuturkan, terkait temuan tersebut, pelaksanaan PSBB transisi akan tetap berjalan hingga akhir bulan Juni 2020. Kemudian, Pemprov DKI akan mengevaluasi, apakah masa transisi itu diperpanjang atau tidak. 

Kendati demikian, masa transisi akan terus berjalan hingga akhir Juni 2020. Pemprov DKI kemudian akan mengevaluasi apakah transisi diperpanjang atau tidak.

"Ini kan perjalanan dua minggu pertama (PSBB transisi). Hasilnya, ternyata baik. Baik itu bukan artinya Pemprov atau dinas, arti baik ini untuk seluruh masyarakat, yang digambarkan di situ adalah seluruh kegiatan masyarakat," papar Anies. 

"Fase transisi ini bisa diteruskan. Nanti akhir Juni kita akan lihat lagi," sambungnya.

Ia pun tidak memungkiri jika masih ditemukan pelanggaran selama masa PSBB transisi. Namun, banyak pula masyarakat yang sudah menyadari pentingnya melakukan protokol kesehatan Covid-19.

Anies pun menegaskan, Pemprov DKI akan selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga. Menurutnya, jika keadaan saat ini membahayakan masyarakat, maka pihaknya akan kembali menerapkan PSBB seperti semula.

"Nomor 1 keselamatan. Bila dianggap membahayakan, maka kita akan lakukan kembali ke PSBB semula. Tapi, sekarang karena temuannya tidak membahayakan, kita akan jalani terus dua minggu lagi," ucap Anies.

Selain itu, sambung dia, pihaknya pun akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) yang kembali dilakukan sejak kemarin, Ahad (21/6). Anies mengungkapkan, evaluasi tersebut dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya terkait pelaksanaan CFD.

"Nanti malam kita akan evaluasi HBKB. Nanti kita akan putuskan, apakah pendekatannya masih akan seperti kemarin, atau akan diubah pendekatannya," jelas dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement