Senin 22 Jun 2020 18:51 WIB

Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal Ketiga Bisa Minus 1,6 Persen

Pemerintah berupaya keras untuk menahan laju pertumbuhan di atas nol persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi
Foto: Republika
Pertumbuhan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga berada pada rentang minus 1,6 persen hingga 1,4 persen. Prediksi ini berkaca pada biaya penanganan Covid-19 dari APBN yang sudah tersalurkan dan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tapi, Sri menekankan, pemerintah berupaya keras untuk menahan laju pertumbuhan di atas nol persen. Di antaranya dengan memastikan bantuan sosial sebagai pengungkit konsumsi rumah tangga disalurkan secara tepat sasaran.

Baca Juga

Apabila ekonomi masuk ke ranah negatif pada kuartal ketiga, Sri menyebutkan, Indonesia masuk ke zona resesi secara teknis. Sebab, hampir dapat dipastikan, ekonomi pada kuartal kedua akan mengalami kontraksi dalam.

"Itu saya sebutkan, technically bisa resesi kalau kuartal kedua negatif dan ketiga negatif," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (22/6).