REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IV DPR RI mendukung adanya penambahan anggaran untuk Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan penambahan tersebut, mereka berharap Kementerian yang mengurusi pangan tersebut mampu menjalankan program-program kerja yang sudah direncanakan lima tahun ke depan.
"Melihat paparan dari Pak Mentan yang sangat semangat sekali untuk memperjuangan pertanian kita, kami sangat mendukung anggaran Kementan bisa lebih besar lagi kedepannya," kata anggota komisi IV DPR RI, Sigit Sosiantomo saat menggelar rapat kerja di Gedung Parlemen, Senin (22/6).
Menurut Sigit, target dan perjuangan harus berjalan realistis. Jadi, kata dia, bukan sekedar proyek pendek saja. Melainkan perencanaan kedepannya untuk sektor pertanian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Sementara itu, anggota komisi IV lainnya, Hasan Aminuddin mengapresiasi kinerja Mentan Syahrul Yasin Limpo. Dia menilai, Mentan terus memberikan optimisme kepada masyarakat terkait ketersediaan pangan.
Menurut Hasan, dengan pendekatan tersebut, Kementan terbukti mampu menyediakan kebutihan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Pandemi Covid-19, sehingga terjadi terjadi kekhawatiran di tengah masyarakat. "Saya salut dengan Pak Mentan yang tidak henti-hentinya terus memberikan keyakinan bahwa pangan kita ini dalam kondisi aman dan terkendali," katanya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton. Sehingga diprediksi stock beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada tahun 2020 juga memperlihatkan tren positif, yaitu sebesar 22,58 juta ton.
Dalam kesempatan yang sama, anggota komisi IV lainnya Siti Mukaromah, menilai sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Untuk itu, dia berharap dukungan dari semua elemen untuk mendorong sektor Pertanian.
"Yang paling mungkin diselamatkan dari dampak pandemi covid-19 adalah sektor pertanian," ungkapnya.
Kata dia, jika sektor pertanian kuat maka secara otomatis ketahanan pangan negara juga ikut kuat. Hal tersebut menurut Siti bisa dilihat dari dampak pandemi covid-19, dimana saar negara lain lebih memprioritaskan pangan untuk masing-masing negara Indonesia malah surplus produksi.
"Sektor pertanian harus menjadi perhatian khusus kita semua. Pertanian harus berjalan dengan baik dan tidak boleh bersoal. Intinya kami dukung Kementan," tuturnya.