Senin 22 Jun 2020 19:56 WIB

Pekarangan Pangan Lestari, Amankan Pendapatan Keluarga

Kementan yakin pekarangan bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT Melati Mekar di Desa Bayumundu, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, Jumat (19/6).
Foto: BKP Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT Melati Mekar di Desa Bayumundu, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, Jumat (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya agar ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga. Untuk itu diperlukan upaya komprehensif dari aspek penyediaan, distribusi, hingga konsumsi pangan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan pekarangan keluarga melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). 

“Kita bantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui pekarangan, apalagi dalam masa pandemi seperti ini dengan pembatasan di berbagai wilayah,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT Melati Mekar di Desa Bayumundu, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, Jumat (19/6). 

Menurut Agung, pekarangan bisa dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. "Dengan menanam, berarti kita akan memanen. Dan ini penting untuk pangan keluarganya. Untuk itu, sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, optimalkan pekarangan yang ada," tambah Agung. 

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Mekar, Mulyanah menjelaskan kelompoknya mendapat bantuan pemerintah untuk memanfaatkan pekarangan pada tahun 2019. “Dulu saat, harga cabe sedang naik, Pak, lalu kami gunakan bantuan ini untuk menanam cabe. Hasilnya lumayan, kami tidak perlu lagi beli cabe,” ungkap Mulyanah.

Menurut pendamping KWT Melati Mekar, Ati Kusmandan, kegiatan P2L tidak hanya memberikan manfaat untuk konsumsi keluarga, namun juga telah membantu keuangan anggota kelompok. “Tahun kemarin cabe bisa kami jual tinggi, Pak. Kalau sekarang sudah turun, tapi Alhamdulillah masih bisa menjadi sumber pendapatan kelompok juga untuk makan keluarga. Ini juga kami kembangkan lagi, ada Terong, Kol, Jagung, dan Pepaya California,” beber Ati. 

KWT Melati Mekar juga menggunakan teknik tanam tumpang sari dengan tanaman obat berupa jahe yang ditumpangsarikan dengan tanaman Jagung. “Jahe kami juga tanam Pak, disela-sela tanaman jagung, jadi kami manfaatkan lahan yang ada semaksimal mungkin,” jelas Mulyanah.

Saat ini, anggota kelompok KWT Melati Mekar telah berjumlah 35 orang. Melalui kerjasama tim, anggota telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan pangan. Kegiatan yang dilakukan di antaranya menjaga ketersediaan bibit dalam rumah bibit, pengelolaan demplot, pemanfaatan pekarangan anggota kelompok, hingga strategi pasca panen dan pemasaran. 

Pada tahun 2020, P2L difokuskan dengan penambahan komponen kegiatan pasca panen dan pemasaran. Komponen kegiatan ini akan membantu kelompok untuk meningkatkan nilai hasil panen, sedangkan dalam budidayanya sudah harus berorientasi pada pasar. 

Kegiatan pemanfaatan pekarangan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi masyarakat dalam menghadapi dinamika ekonomi, baik dalam masa pandemic covid-19 maupun masa mendatang. Melalui Pekarangan Pangan Lestari, konsep kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan pendapatan, menjaga ketahanan pangan keluarga, dan mempengaruhi ketahanan pangan Nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement