REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga mendiang musisi Tom Petty mengeluarkan pernyataan 'cease dan decist' kepada Donald Trump yang telah menggunakan lagu "I Wont Back Down" untuk kampanye. Trump memainkan lagu tersebut saat kampanye di Tusla, Oklahuma pada Sabtu (20/6).
Melalui pernyataan yang diposting di akun Twitter, keluarga mengatakan bahwa Presiden AS sama sekali tidak berwenang untuk menggunakan lagu "I Wont Back Down" untuk kampanye. Keluarga pun mendesak Trump berhenti memainkan lagu Petty dalam kampanye.
"Kami sekeluarga dengan tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun. Tom Petty tidak ingin lagu miliknya digunakan untuk kampanye kebencian. Dia suka mempersatukan orang-orang," demikian bunyi pernyataan yang diposting di Twitter atas nama Adria, Annakim, Dana dan Jane Petty.
Keluarga Petty mendukung terlaksananya sistem demokrasi yang adil di AS. Namun sayangnya, mereka menilai Trump tidak mewakili cita-cita luhur mereka.
"Donald Trump tidak mewakili cita-cita luhur Petty. Kami khawatir dibenci penggemar yang terpinggirkan oleh pemerintahan ini, karena mereka pikit kami terlibat dalam hal ini," kata keluarga dilansir The Guardian, Senin (22/6).
Petty meninggal karena overdosis tidak sengaja pada tahun 2017. Musisi lain juga telah berusaha mencegah agar musiknya dalam acara kampanye Trump. Neil Young mengatakan pada 2015 bahwa Trump belum diberi izin untuk menggunakan Rockin in the Free World dalam pengumuman kampanye kepresidenannya.
Elton John, REM, Adele, Guns N Roses, Rolling Stones, Pharrell, Queen, Prince, Aerosmith dan Earth Wind and Fire juga mengecam penggunaan musik mereka oleh presiden.