Selasa 23 Jun 2020 03:45 WIB

Inggris Uji Tes Air Liur Tanpa Swab

Alih-alih melakukan tes usap, pastisipan cukup memasukkan sampel air liur ke wadah.

Rangkaian pengujian Covid-19 mingguan dengan menggunakan tes air liur tanpa usap (swab) sedang diuji coba di Inggris selatan. Diharapkan ini dapat menghasilkan cara yang lebih sederhana dan lebih cepat untuk mendeteksi penyebaran virus.
Foto: Republika/Prayogi
Rangkaian pengujian Covid-19 mingguan dengan menggunakan tes air liur tanpa usap (swab) sedang diuji coba di Inggris selatan. Diharapkan ini dapat menghasilkan cara yang lebih sederhana dan lebih cepat untuk mendeteksi penyebaran virus.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rangkaian pengujian Covid-19 mingguan dengan menggunakan tes air liur tanpa usap (swab) sedang diuji coba di Inggris selatan. Diharapkan ini dapat menghasilkan cara yang lebih sederhana dan lebih cepat untuk mendeteksi penyebaran virus.

"Pengujian air liur berpotensi mempermudah orang-orang untuk melakukan tes virus corona di rumah, tanpa harus menggunakan swab," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock, Senin (22/6).

Baca Juga

"Uji coba ini juga akan membantu kita mengetahui apakah pengujian rutin di rumah dapat menemukan kasus virus lebih awal," lanjutnya.

Tes tersebut tidak menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) standar, yang oleh ahli disebut dapat meloloskan kasus akibat kesalahan dalam pengambilan sampel dari belakang tenggorokan menggunakan alat nasopharyngeal swab.

Sebuah teknik berbeda yang disebut sebagai RT-Lamp digunakan dalam percobaan tes liur yang menurut pemerintah terbukti sangat menjanjikan. Program percontohan itu akan melibatkan validasi lebih jauh terkait teknik RT-Lamp terhadap usap PCR. 

Alih-alih melakukan tes usap, yang membuat banyak orang tidak nyaman, partisipan akan memasukkan sampel liur ke dalam wadah. Hasil tes akan diterima dalam 48 jam, kata pemerintah Inggris.

Lebih dari 14.000 dokter dan pekerja medis, selain pekerja esensial dan staf universitas dan rumah tangga mereka di kota Southampton akan berpartisipasi dalam percobaan yang menggunakan tes yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris Optigene, demikian pemerintah Inggris.

Program percontohan itu akan diadakan bersama oleh Universitas Southampton dan layanan kesehatan negara, dan jaringan pelayanan publik di Hampshire yang lebih luas.

Pemerintah Inggris mengatakan juga tengah menjajaki potensi tes virus corona lain yang berbasis liur tanpa usap dengan sejumlah perusahaan termasuk Chronomics, Avacta, MAP Science dan Oxford Nanoimaging. Selain itu, Inggris juga bekerja dengan pemasok seperti DNA Genotek, International Scientific Supplies Ltd, Isohelix, serta produsen terdepan lainnya, untuk mengembangkan satu set alat pengumpul air liur yang dipesan lebih dahulu dan meningkatkan produksi untuk produk yang dapat digunakan dengan tes PCR yang telah ada.

Program percontohan akan berjalan selama empat pekan dan melakukan tes terhadap partisipan secara mingguan, kata pemerintah Inggris, dengan total 30.000 hingga 40.000 tes.

Pada bulan lalu, Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat menyetujui penggunaan tes usap di rumah untuk mendeteksi virus di Amerika Serikat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement