REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Untuk mengisi waktu luang setelah tidak lagi menjadi gajah tunggang Zella yang merupakan gajah paling cerdas di antara mereka mempunyai kegiatan lain yaitu belajar melukis.
Dibawah bimbingan 'Mahout' atau pawang gajah Maidi (47) dan Andi Kurniawan (29), Zella belajar menggunakan kuas dan cat air untuk membuat lukisan di taman Lumbini Kompleks TWC Borobudur.
Zella mengikuti latihan itu didampingi oleh Echa untuk membuatnya lebih rileks. Kondisi santai bagi gajah itu juga didukung dengan sepinya lingkungan sekitar akibat ditutupnya kawasan wisata TWC Borobudur untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.
Kegiatan gajah melukis merupakan salah satu program TWC Borobudur untuk menyuguhkan wisata alternatif di candi Borobudur jika sudah dibuka kembali untuk umum. Sementara itu para gajah terus mendapat perawatan untuk menjaga kesehatan mereka.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jawa Tengah, Suharman, mengungkapkan untuk kesejahteraan satwa, idealnya mereka dibiarkan bebas di alam liar, namun jika berada di lembaga konservasi, satwa harus terbebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari luka, dan bebas dari rasa takut, terlebih menderita. Sebuah kondisi yang dibutuhkan para gajah nantinya untuk kembali beraksi menghibur dan memberi edukasi pada para pengunjung TWC Borobudur.