Senin 22 Jun 2020 23:24 WIB

Pemkot Depok Mulai Buka Aktivitas Olahraga dan Seni Budaya

Sesuai pengaturan PSBB proporsion, kegiatan olahraga dan budaya dibuka mulai besok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Foto: Istimewa
Wali Kota Depok Mohammad Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat mulai Selasa (23/6) memperbolehkan aktivitas olahraga dan seni budaya dengan jumlah peserta terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. "Berdasarkan pengaturan PSBB proporsional, bahwa pada Hari Selasa, Tanggal 23 Juni 2020 sudah mulai dibuka kegiatan olah raga/latihan mandiri, latihan bersama, ujian, dan seleksi atlet (dengan jumlah terbatas, red.)," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangannya di Depok, Senin (22/6).

Selain itu, kata dia, diperbolehkan kegiatan latihan seni musik, tari, dan budaya lainnya yang tentunya juga dengan jumlah peserta terbatas. "Sehubungan hal tersebut, kepada para pihak agar berkomitmen dalam menjalankan protokol kesehatan, hal ini dilakukan untuk keselamatan kita semua," katanya.

Baca Juga

Mengenai perkembangan data penyebaran Covid-19, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana menjelaskan kasus konfirmasi positif pada Senin terjadi penambahan 12 kasus menjadi 718 orang, tiga pasien sembuh sehingga menjadi 447 orang, dan 16 pasien dalam pengawasan sehingga menjadi 1.549 orang.

"Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program 'rapid test' (tes cepat) Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan 'swab' (tes usap) dan PCR di Laboratorium RS UI sebanyak 11 kasus dan satu kasus berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat," katanya.

Kasus konfirmasi yang sembuh hari ini bertambah tiga orang menjadi 447 orang atau 62,26 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok. Jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang selesai pemantauan hari ini bertambah 43 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 46 orang.

Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah 10 orang. Untuk PDP yang meninggal berjumlah 104 orang, terdapat penambahan dibandingkan dengan hari sebelumnya yang tiga orang.

Dia mengatakan status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI. "Berkenaan dengan angka kesembuhan kasus positif, berdasarkan data hari ini alhamdulillah sudah mencapai 62,26 persen dan tersebar di seluruh kecamatan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement