Selasa 23 Jun 2020 04:50 WIB

Lampung Juara Inovasi Normal Baru Restoran, Mal, dan Pasar

setiap pemenang juga mendapatkan dana insentif daerah dengan total Rp 164 miliar.

Petugas Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung melakukan sosialisasi protokol kesehatan di pasar tradisional di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (17/6/2020). Sosialisasi tersebut sebagai upaya Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 terutama jelang penerapan tatanan normal baru
Foto: ANTARA /ARDIANSYAH
Petugas Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung melakukan sosialisasi protokol kesehatan di pasar tradisional di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (17/6/2020). Sosialisasi tersebut sebagai upaya Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 terutama jelang penerapan tatanan normal baru

REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG -- Provinsi Lampung meraih penghargaan di tiga sektor pada ajang lomba inovasi daerah tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19.

Ketiga sektor tersebut yaitu juara pertama sektor restoran, juara dua sektor pasar modern/mal, dan juara tiga sektor pasar tradisional. Penghargaan diterima Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada acara penganugerahan di Gedung Sasana Bhakti Praja Lt 3, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Selain mendapat piagam penghargaan, setiap pemenang juga mendapatkan dana insentif daerah (DID) dengan jumlah total Rp 164 miliar untuk tujuh sektor. Pemenang pertama mendapatkan Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar dan pemenang ketiga mendapatkan Rp1 miliar pada setiap sektor dan masing-masing klaster.

Penganugerahan penghargaan lomba inovasi daerah tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 itu sendiri dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa seluruh dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, dan hampir seluruh dunia mengalami dampak dari virus corona tersebut.

Sehingga, lanjut dia, semua negara membuat kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya. Pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19, menempatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama. Untuk itu, upaya pertama dilakukan dengan pemutusan mata rantai Covid-19.

Kedua, meningkatkan kapasitas pelayanan medis agar yang terpapar dapat dilayani dengan baik, dan ketiga, membangun mekanisme untuk melacak masyarakat yang terpapar mulai dari test Covid-19 secara masif dan diam di rumah, serta keempat, menerapkan PSBB dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Ia melanjutkan bahwa beberapa negara menerapkan kebijakan ekstrem seperti lockdown. Namun kita menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Inilah yang sering disebut dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.

"Selain upaya keras dalam pengendalian Covid-19, pada saat yang sama kita juga harus mengatasi dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam dan bahkan dapat bangkit kembali perekonomiannya," ujarnya.

Sebagai bagian transisi sebelum ditemukannya vaksin Covid-19, lanjut Wapres, saat ini pemerintah dengan sangat serius mengkaji tatanan normal baru. Upaya ini untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru bagi masyarakat yang produktif dan aman Covid-19, serta mampu mendorong pergerakan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf Amin mengapresiasi inisiatif Mendagri dan semua daerah untuk memperkuat tatanan daerah dengan mempersiapkan tatanan normal baru.

"Dalam mempersiapkan tatanan normal baru, sudah tentu diperlukan inovasi yang menjadi kunci daerah untuk memasuki era produktif dan aman Covid-19," jelasnya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement