REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volume pengguna kereta rel listrik (KRL) semakin meningkat di pekan ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Salah satunya di Stasiun Bogor, antrean pengguna KRL sudah tampak sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB.
“Hingga pukul 11.00 tercatat pengguna yang melakukan tap in di gate masuk seluruh stasiun KRL mencapai sekitar 165.000 pengguna atau naik delapan persen dibandingkan Senin (15/6) lalu,” kata Vice President Corporate Communications Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/6).
Sementara itu pada 15 Juni lalu pada pukul 11.00, total penumpang yakni 153.612 orang. Anne menambahkan di Stasiun Bogor misalnya, hingga pukul 11.00 WIB tercatat yang masuk stasiun untuk menggunakan KRL sejumlah 12.896 pengguna. Angka tersebut bertambah sembilan persen dibanding Senin (15/6), yakni 11.446 orang.
“Pengguna mengantre dengan tertib hingga selasar dari area parkir stasiun. Untuk melayani antrean transaksi yang menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) di Stasiun Bogor, petugas mengoperasikan tiga loket portabel yang diletakkan di area parkir stasiun,” kata Anne.
Dia menambahkan peningkatan pengguna KRL ini sejalan dengan sudah mulai beraktivitasnya kembali sejumlah kegiatan, baik perkantoran maupun perniagaan seperti toko, mal, dan tempat pariwisata maupun hiburan.
“Kami berharap kerja sama dari pengguna untuk dapat merencanakan waktu perjalanannya,” katanya.
PT KCI tetap mengimbau kepada pengguna jasa untuk menggunakan masker, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, dan selalu jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada. Dengan disiplin dan kerjasama yang baik kita pasti bisa terus bergerak, disiplin, produktif, dan aman.