REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Seorang aktivis politik Lebanon yang ditahan pekan lalu didakwa pada Senin (22/6). Dia didakwa karena bekerja sama dengan Israel dan berhubungan dengan mata-mata.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan, Komisaris Pemerintah menyatakan Hakim Pengadilan Militer Fadi Akiki mendakwa Kinda El-Khatib karena mengunjungi Israel. Dia diduga berurusan dengan mata-mata musuh berasal dari Israel.
Laporan itu menjelaskan bahwa hakim mengajukan kasus El-Khatib ke hakim investigasi militer untuk diinterogasi. Hakim militer diharapkan mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi.
Dikutip dari Arab News, Lebanon dan Israel dalam keadaan bermusuhan dan masing-masing pemerintahan melarang warganya mengunjungi negara tersebut satu sama lain. Kondisi ini yang membuat El-Khatib ditahan dengan saudaranya pada pekan lalu, kemudian dibebaskan.
Menurut laporan media setempat, El-Khatib mengunjungi Israel dengan menyeberang dari Yordania. Dia telah aktif di media sosial untuk mengkritik kelompok Hizbullah Lebanon dan sekutunya yang kuat, Presiden Lebanon, Michel Aoun. Hizbullah dan Israel sempat berperang selama sebulan pada 2006.
Beberapa saat sebelum tuntutan diajukan kepada El-Khatib pada awal pekan ini, puluhan orang berunjuk rasa di Beirut. Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan sosok tersebut dan mengatakan bahwa dia tidak bersalah.
Para pengunjuk rasa mengatakan, kasus El-Khatib mirip dengan kasus Ziad Itani, aktor panggung Lebanon yang dibebaskan pada 2018 setelah terkena tuduhan berkolaborasi dengan Israel. Itani menghabiskan sekitar empat bulan di penjara.