REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Jumlah kasus infeksi di Paman Sam meningkat setelah banyak negara bagian di AS melonggarkan peraturan pembatasan sosial untuk mendongkrak perekonomian yang jatuh karena pandemi. Di Negara Bagian Orlando, Amerika Serikat (AS) sekitar 152 kasus infeksi virus Corona berasal dari sebuah bar dekat University of Central Florida.
"Banyak penularan terjadi di sana, orang sangat berdekatan, orang-orang tidak memakai masker, minum, berteriak, berdansa, berkeringat, berciuman dan berpelukan, semua hal terjadi di bar, dan semua hal itu tidak baik bagi Covid-19," kata pejabat kesehatan kota wisata itu Dr. Raul Pino, Selasa (23/60.
Walaupun Dr Pino sudah meminta pejabat kesehatan kembali meminta masyarakat memakai masker dan menjaga jaga. Tapi tidak ada tanda-tanda Gubernur Florida Ron DeSantis akan menutup kembali negara bagian yang diisolasi selama tiga bulan.
Jumlah pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19 di Georgia juga bertambah 1.000 orang. Hal itu menghilangkan progres di bulan sebelumnya. Georgia mengalami kenaikan jumlah kasus tertinggi sejak negara bagian itu melonggarkan pembatasan sosial dua bulan yang lalu.
Gubernur Brian Kemp mewajibkan semua pelayan restoran, tukang potong rambut dan pekerja yang tatap muka dengan konsumen untuk memakai masker. Tapi ia menyerahkan keputusan mewajibkan konsumen memakai masker atau tidak pada tempat usaha atau toko masing-masing.
Namun karena jumlah kasus infeksi meningkat Gubernur Louisiana John Bel Edwards memperpanjang pembatasan bagi tempat usaha,mengikuti langkah yang dilakukan Utah dan Oregon pekan lalu. Sejauh ini Louisiana mencatat lebih dari 3.000 kasus kematian terkait virus korona.
"Banyak orang di luar sana mengatakan mereka sudah selesai dengan virus, ya virus belum selesai dengan kami," kata Edwards.
Sejumlah negara yang sempat melonggarkan karantina nasional mereka juga mengalami kenaikan kasus infeksi. Brazil, India dan Pakistan mengalami peningkatan jumlah kasus infeksi secara signifikan.