REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat (AS) akan berkumpul pekan ini untuk membahas keputusan akan memberikan lampu hijau atau tidak kepada Israel untuk rencananya aneksasi Tepi Barat. Pertemuan ini juga akan membahas lebih lanjut proposal perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Laporan dari pejabat senior pemerintahan mengatakan, Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, akan berada di Washington untuk bertemu dengan para pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, dan utusan Timur Tengah, Avi Berkowitz. Kemungkinan Presiden Trump juga akan bergabung.
"Pada akhirnya, ketika tim mendekati pemikiran tentang aneksasi ini, hal utama yang melintas di kepala kita adalah, 'Apakah ini sebenarnya membantu memajukan penyebab perdamaian?' Dan karena itu itulah yang akan membantu mendorong banyak diskusi," kata pejabat itu.
Proposal perdamaian Timur Tengah pada Januari, membuat AS akan mengakui pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang diduduki sebagai bagian dari Israel. Proposal ini menawarkan terciptanya negara Palestina, tetapi memberlakukan persyaratan ketat. Proposal ini telah ditolak oleh pemimpin dan warga Palestina.
Terdorong oleh pengajuan Trump, Netanyahu telah menetapkan 1 Juli sebagai tanggal untuk melakukan aneksasi atas pemukiman dan Lembah Jordan. Keputusan ini diharapkan akan didukung oleh Washington.
Sumber yang dekat dengan persoalan ini menyatakan, di antara opsi-opsi utama yang diperkirakan akan dipertimbangkan. Salah satunya adalah proses langkah demi langkah yang diambil.
Pada awalnya Israel akan menyatakan kedaulatan atas beberapa pemukiman dekat dengan Yerusalem, bukannya 30 persen Tepi Barat yang dibayangkan dalam rencana awal Netanyahu.
Pemerintahan Trump belum menutup pintu untuk aneksasi yang lebih besar. Namun, ada kekhawatiran bahwa membiarkan Israel bergerak terlalu cepat dapat menghentikan Palestina untuk duduk untuk membahas rencana perdamaian Trump.