Selasa 23 Jun 2020 11:03 WIB

Momen Ketika Pasukan China dan India Berkelahi di Himalaya

Petinggi militer China dan India bertemu bahas bentrok di Galwan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Dalam sebuah video yang ditayangkan sebuah stasiun televisi India terlihat tentara India dan Cina baku pukul di dataran tinggi bersalju Sikkim, Himalaya. Video ini muncul beberapa hari setelah bentrokan berdarah di Ladakh.

Selasa (23/6) media India, NDTV melaporkan seorang perwira China dipukul oleh tentara India. Dalam video yang berdurasi selama lima menit terlihat sejumlah tentara saling melemparkan pukulan.

Baca Juga

Pasukan India dan China kemudian bergulat dan adu argumen. Beberapa tentara berteriak 'mundur' dan 'jangan berkelahi'. Tidak lama kemudian perkelahian berakhir dan seorang perwira India bertanya pada tentara China yang dipukuli selama perkelahian apakah ia baik-baik saja.

Tidak diketahui kapan video ini diambil. Namun video itu muncul satu hari setelah petinggi militer China dan India bertemu membicarakan bentrokan di Galwan dan sejumlah isu perselisihan lainnya.

Pertemuan tingkat Letnan Jenderal itu digelar di Moldo di wilayah Cina, sebelah timur Ladakh. Terakhir kali pertemuan tingkat setinggi itu dilakukan pada 6 Juni lalu.

India dan Cina sepakat menarik pasukan mereka untuk menurunkan ketegangan setelah eskalasi meningkat selama berpekan-pekan. Dalam pembicaraan kali para jenderal memulai diskusi dengan membahas proses ketidaksepakatan yang berjalan buntu sejak pekan lalu.

Pekan lalu, Kedua negara mengalami bentrokan terburuk sejak perang India-Cina 1967. Pada 15 Juni lalu 20 tentara India tewas dalam bertugas dan 76 lainnya terluka dalam bentrokan berdarah dengan tentara China yang menolak robohkan tenda sesuai dengan perjanjian tanggal 6 Juni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement