REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia menghentikan penggunaan klorokuin sebagai bagian dari perawatan pasien Covid-19. Obat antimalaria itu diketahui tak efektif untuk mengobati pasien Covid-19.
Dirjen Kesehatan Kemenkes Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menyebut, klorokuin sempat dipakai di tahap awal perawatan pasien Covid-19. Padahal, obat itu belum terbukti secara ilmiah mampu mengobati Covid-19.
"Kami tetap memakainya sebelumnya karena mengandung antiinflamasi. Dalam tahap awal, kami pikir punya efek anti-inflamasi," kata Hisham Abdullah dilansir dari Bernama pada Selasa (23/6).
Namun, Hisham Abdullah dan anak buahnya terus mengumpulkan data terkait penggunaan klorokuin. Hasilnya, lebih dari 500 kasus pasien Covid-19 terbukti tak punya hasil positif setelah menggunakan klorokuin.