Selasa 23 Jun 2020 13:35 WIB

BNPT: Propaganda Kelompok Radikal Terjadi saat Pandemi

Fokus BNPT dalam penanggulangan terorisme adalah mengoptimalkan upaya deradikalisasi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Komjen Pol Boy Rafli Amar
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Komjen Pol Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kelompok radikal tetap melakukan propagandanya selama pandemi virus Covid-19. Bahkan melakukan perekrutan anggota berbagai langkah.

"Aksinya melakukan propaganda, perekrutan, baik secara online ataupun offline selama masa pandemi Covid-19," ujar Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Selasa (23/6).

BNPT menerima laporan pada rentang waktu Januari hingga Juni 2020, ada 84 tersangka terkait jaringan kelompok terorisme. Beberapa di antaranya, terdapat rencana serangan yang berhasil digagalkan aparat keamanan.

"Mereka umumnya adalah merencanakan berbagai aksi, termasuk aksi-aksi serangan teror yang berhasil digagalkan," ujar Boy.

BNPT juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam penanggulangan terorisme. Termasuk peningkatan kerjasama internasional dengam sejumlah negara.

Pihaknya juga berupaya memaksimalkan upaya kontraterorisme melalui media sosial, yang selama ini menjadi sarana penyebarluasan ideologi terorisme. Selain itu, fokus BNPT dalam penanggulangan terorisme adalah mengoptimalkan upaya deradikalisasi bagi para narapidana terorisme.

"Upaya deradikalisasi kepada mereka yang terlanjur terlibat, terjerat hukum karena radikalisme. Bagaimana mereka bisa menjalani hidup dan bermasyarakat dengan baik," ujar Boy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement