REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk bersama Kementerian Koperasi dan UKM mendorong para pelaku UKM melakukan transaksi secara digital. Langkah ini sebagai antisipasi menghadapi konsep kenormalan baru.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan kerja sama ini agar para pelaku UKM dapat memasarkan dagangannya kepada konsumen secara virtual tanpa harus bertemu secara langsung di lokasi pasar.
“BRI melakukan pendampingan bersama melalui pemberian pelatihan dan pembinaan dalam rangka inkubasi bagi mereka agar dapat terhubung dengan ekosistem digital,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (23/6).
Adapun produk yang bisa dibeli antara lain sembako, sayuran, daging, buah-buahan dan berbagai kebutuhan lainnya melalui website yang langsung terhubung dengan penjual di pasar. Saat ini, BRI bersama pengelola pasar telah merilis 3.232 web pasar secara nasional, sebanyak 355 diantaranya berada di wilayah DKI Jakarta.
“Terdapat sekitar 550 pedagang di Pasar Rawamangun yang terletak di depan Terminal Induk Rawamangun. Tidak hanya Web Pasar, kami juga mendukung para pedagang dengan layanan Teras BRI, untuk mempermudah pedagang melakukan transaksi keuangannya BRI,” ucapnya.
BRI juga mendorong pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kalangan para pedagang guna menggerakkan roda pertumbuhan bisnis dan meningkatkan produktifitas serta nilai usaha pedagang pasar. Hingga akhir Mei 2020, BRI telah menyalurkan KUR di wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 885 miliar, sedangkan secara nasional telah mencapai Rp 47,4 triliun.
Sementara Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki menambahkan pihaknya telah menyiapkan strategi guna mendorong UMKM dan koperasi bangkit pasca wabah Covid-19 nanti, salah satunya Fase Survival sesuai dgn Stimulus di sektor Keuangan yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan.