REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir dan longsor melanda wilayah selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Tegalbulued pada Senin (22/6) malam. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras sejak Senin sore hingga malam hari.
"Banjir dan longsor melanda Kecamatan Tegelbuleud," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada wartawan, Selasa (23/6).
Bencana banjir terjadi di dua kampung yakni Kampung Rancajawa RT 01 RW 01 dan Kampung Rancaberem RT 03 /RW 08 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud.
Banjir berawal ketika sekitar pukul 16:00 WIB, hujan deras disertai petir melanda kawasan tersebut selama hampir tiga jam. Akibatnya air sungai meluap dan merendam rumah warga yang ada di pinggir Sungai Ciparanje.
Ketinggian air kata Anita, bervariasi mulai 30 centimeter hingga 75 centimeter. Di mana yang paling parah berada di dua RT yakni 01 RW 01 dan RT 03 RW 08, Desa Tegalbuleud.
Anita menerangkan, pada Senin malam sebagian warga bertahan di rumahnya masing-masing. Namun, ada sebagian lainnya mengungsi ke tetangga yang tempatnya lebih aman.
Taksiran kerugian akibat bencana itu kata Anita, masih dalam tahap perhitungan. Kebutuhan darurat untuk korban bencana terutam sandang dan pangan.
Langkah penanganan ungkap Anita, petugas penannggulangan bencana kecamatan (P2BK) Tegalbuleud melakukan asessment ke lokasi kejadian bersama TRC/muspika dan Pemerintah Desa Tegalbuleud. Selain itu P2BK koordinasi dengan TRC / TKSK, Pemdes Tegalbuleud, Babinsa, dan Babinkamtibmas.
Di sisi lain terjadi longsor di ruas jalan provinsi Kecamatan Sagaranten - Tegalbuleud Kilometer 180+600 tepatnya di Kampung Cisentul (Bunisari), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud. Kejadian longsor akibat hujan deras dari pukul 16.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB dan berdampak longsor sepanjang 10 meter menutup seluruh badan jalan dan arus lalu lintas tertutup dari semua arah.
"Tim URC sudah di lapangan untuk untuk melaksanakan penanganan dan pengamanan darurat," Anita. Mengingat hujan pada Senin malam belum reda sepenuhnya dan dikhawatirkan tanah masih bergerak, pembersihan secara keseluruhan dilaksanakan pada Selasa pagi.
Alat berat ekscavator, lanjut Anita, telah dipersiapkan dan segera dimobilisasi ke lapangan. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.