Selasa 23 Jun 2020 16:09 WIB

Menparekraf Ingatkan Protokol Kesehatan Sebelum Buka Wisata

Pemerintah mengizinkan pembukaan wisata berisiko rendah di wilayah zona hijau.

Red: Friska Yolandha
Gajah peliharaan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Zella dan Echa berjalan beriringan menuju taman Lumbini, Borobudur, Magelang,  Jawa Tengah.
Foto: ANIS EFIZUDIN/ANTARAFOTO
Gajah peliharaan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Zella dan Echa berjalan beriringan menuju taman Lumbini, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan yang ketat sebelum berencana membuka kembali destinasi wisata pada masa normal baru. Wishnutama mengatakan banyak para pelaku sektor pariwisata menanti terbitnya kebijakan protokol kesehatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena selama tiga bulan terakhir terpaksa menghentikan aktivitas akibat pandemi Covid-19.

"Saat ini kita berencana membuka wisata alam yang berisiko rendah terhadap penularan," katanya, Selasa (23/6).

Baca Juga

Ia mengingatkan dalam rencana pembukaan wisata alam ini harus diikuti dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Protokol kesehatan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang disusun dan diusulkan oleh Kemenparekraf telah disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Diharapkan protokol kesehatan ini dapat menjadi acuan bagi seluruh pihak dalam perencanaan pembukaan pariwisata, termasuk wisata alam. Jangan sampai dalam pelaksanaan nanti malah terjadi peningkatan kasus baru.