Selasa 23 Jun 2020 16:45 WIB

Masyarakat Diajak Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman di Malioboro

Di kawasan Malioboro sendiri, sudah diterapkan sistem zonasi. 

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus Yulianto
Kusir menggunakan pelindung wajah menunggu penumpang di Malioboro, Yogyakarta.  Menyambut normal baru pandemi Covid19, andong wisata di Jogja ikut berbenah
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Kusir menggunakan pelindung wajah menunggu penumpang di Malioboro, Yogyakarta. Menyambut normal baru pandemi Covid19, andong wisata di Jogja ikut berbenah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat yang ada di kawasan Malioboro, dan destinasi lainnya di Kota Yogyakarta diajak untuk menciptakan rasa aman dan nyaman. Hal ini dilakukan dengan terus menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin selama berada di kawasan tersebut.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, jika protokol tersebut ditegakkan maka Kota Yogyakarta bisa pulih dan normal kembali. Terlebih, saat ini Kota Yogyakarta tengah memasuki transisi menuju The New Normal.

"Kalau ingin Malioboro cepat pulih, ingin Yogya cepat kembali normal, ayo bersama-sama kita ciptakan rasa aman dan nyaman dengan cara laksanakan semua protokol Covid-19 di semua tempat dan sektor. Sehingga, kasus Covid-19 bisa terus kita tekan sampai habis," kata Heroe dalam keterangan resminya, Senin (22/6).

Di kawasan Malioboro sendiri, sudah diterapkan sistem zonasi. Ada lima zona dan di tiap zona juga disiapkan dengan barcode. Bagi pengunjung yang masuk ke Malioboro, harus memindai QR code yang sudah disiapkan.

Heroe menjelaskan, dalam satu zona hanya dibatasi 500 pengunjung. Sehingga, pengunjung akan tercatat dalam sistem selama berada di zona tersebut.

"Begitu masuk zona berikutnya dan scan lagi di zona tersebut, maka kapasitas di zona sebelumnya berkurang. Dan itu tercatat dalam sistem, maka zona sebelumnya bisa dimasuki orang lain. Sedangkan yang tidak bawa HP atau HP-nya tidak support sistem ini, bisa dilakukan dengan SMS atau akan dibantu oleh petugas," ujar Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Selain itu, di Malioboro juga diberlakukan satu arah dalam artian jalur masuk dan jalur keluar dibedakan. Sehingga, potensi untuk terjadinya kerumunan dapat diantisipasi.

Pengetatan pengawasan juga dilakukan dengan tidak memperbolehkan pengunjung untuk masuk ke Malioboro jika mengabaikan protokol kesehatan. Baik itu yang tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan maupun yang berkerumun.

"Kalau itu menjadi gerakan seluruh warga di Malioboro, akan menjadikan rasa aman bagi yang akan datang. Maka orang akan banyak yang datang ke Malioboro. Sehingga menuju New Normal baru dengan normal dan tatanan baru akan membuat situasi sosial ekonomi pulih kembali," kata Heroe.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement