Selasa 23 Jun 2020 16:21 WIB

Yuri: Delapan Provinsi Laporkan tak Ada Kasus Baru Covid-19

Jubir pemerintah mengatakan, delapan provinsi laporkan tak ada kasus baru Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, ada 18 provinsi pada hari ini melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10 kasus. Delapan di antaranya, melaporkan tanpa penambahan kasus baru positif Covid-19.

Delapan wilayah itu yakni Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur "Secara keseluruhan ada 18 provinsi dengan kasus di bawah 10 dan ada 8 provinsi laporkan tak ada penambahan kasus," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (23/6).

Baca Juga

Sementara, 10 provinsi lainnya yang penambahan kasus positif Covid-19 di bawah 10 antara lain Banten, Bengkulu, DIY, Jambi, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Gorontalo.

Hari ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 1.051 orang kasus pada Selasa (23/6), sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia keseluruhan berjumla 47.896 orang. Penambahan lima provinsi hari ini ditempati oleh Jawa Timur dengan 258 kasus, DKI Jakarta dengan 160 kasus, Sulawesi Selatan 154 kasus, Sumatra Utara 117 kasus, dan Papua 55 kasus.

Selain penambahan kasus baru, pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 506 orang, sehingga akumulasi pasien sembuh sebanyak 19.241 orang. Sementara, pasien meninggal tambah 35 orang sehingga total meninggal 2.535 orang

"Sudah 442 kabupaten maupun kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19, kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 35.983 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 13.348," kata Yurianto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement