REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) mengajukan draft resolusi kepada Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran tanpa batas waktu. AS menyerukan kepada semua negara untuk mencegah pasokan, penjualan atau pemindahan langsung dan tak langsung senjata ke dan dari Republik Islam.
Hal itu diminta AS kecuali komite Dewan Keamanan menyetujuinya setidaknya 30 hari sebelumnya berdasarkan kasus per kasus, menurut salinan teks yang diperoleh Bloomberg News. Berdasarkan ketentuan kesepakatan nuklir 2015, larangan transaksi senjata dengan Iran akan berakhir pada Oktober.
Usulan AS pada Senin muncul setelah Rusia dan China mengatakan, keduanya tidak akan mendukung perpanjangan embargo karena mereka menyalahkan Presiden AS Donald Trump yang keluar dari perjanjian nuklir secara sepihak. Para diplomat memprediksi terjadinya perselisihan di dewan selama beberapa bulan ke depan karena AS mengancam akan memberlakukan kembali semua sanksi PBB terhadap Teheran.
Para diplomat mengatakan, DK PBB akan memulai negosiasi pada resolusi pada Rabu mendatang. Awal bulan ini, Duta Besar AS KElly Craft mengatakan, bahwa resolusi itu sudah dibagikan dengan sekutu dekat Rusia. Menurutnya, teks itu akan segera diedarkan di antara anggota dewan lainnya.