Selasa 23 Jun 2020 17:14 WIB

Strategi Risma Dorong Warga Beradaptasi dengan New Normal

Risma menerapakan beberapa hal agar warga Surabaya bisa beradaptasi dengan new normal

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyapa warga yang mengikuti tes cepat (Rapid Test) COVID-19 massal di Lapangan Hoki, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020).  Ilustrasi
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyapa warga yang mengikuti tes cepat (Rapid Test) COVID-19 massal di Lapangan Hoki, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan strategi yang diterapkan dalam upaya mendorong warga Kota Pahlawan bisa beradaptasi dengan tatanan normal baru atau new normal. Menurutnya, hal pertama yang diterapkan di Surabaya adalah kedisiplinan. Maka dari itu, dia membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Melalui terobosan ini, maka warga bisa saling mengingatkan karena di kampung itu dijaga ketat. Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung itu,” kata Risma di Surabaya, Selasa (23/6).

Selain itu, kata dia, Pemkot Surabaya juga membentuk pasar tangguh, industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh, dan sebagainya. Tujuannya agar berbagai sektor itu, bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ia mencontohkan di pasar tangguh, antara pedagang dan pembeli dipisahkan tirai plastik. Bahkan, proses pembayarannya dilakukan melalui nampan. Sehingga tidak bersentuhan langsung antara penjual dan pembeli.

“Jadi, biasanya pembeli itu memberikan catatan apa saja yang akan dibeli. Kemudian barang beliannya itu diletakkan di nampan itu, sehingga tidak bersentuhan,” ujar Risma.

Selain itu, jalan masuk dan keluar pasar dibuat satu arah. Menurutnya hal ini penting agar pengunjung pasar tidak saling berpapasan. Sedangkan untuk memastikan semua protokol itu berjalan sesuai aturan, Risma mengaku telah meminta pengelola pasar membentuk Satgas, yang itu juga melibatkan elemen pasar.

“Di pasar itu ada Satgasnya juga yang nanti akan menegur apabila ada pelanggaran,” kata dia.

Risma mengaku pengawasan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara konsisten. Bahkan, siang hingga malam, ada petugas piket yang berjaga di tempat-tempat tertentu, untuk memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement