REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya mengatakan, Indonesia secara konsisten mendorong solidaritas dan kemitraan internasional dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Termasuk dengan negara-negara yang berbatasan langsung melalui Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Ketiga negara anggota memilliki wilayah yang berbatasan langsung sehingga penting untuk memperkuat kerja sama dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, kerja sama internasional dan regional menjadi semakin relevan dalam kondisi seperti ini. "Tidak ada satupun negara di dunia yang cukup kuat untuk menghadapi virus corona sendiri," ujar Desra dalam pembukaan telekonferensi virtual dengan IMT-GT, Senin (22/6).
"Melalui kolaborasi yang lebih kuat termasuk kerja sama dengan UNINET, saya yakin kita akan terus maju dengan ide-ide serta solusi yang inovatif," ujarnya menambahkan.
Diskusi dengan ketiga negara di kawasan juga menekankan bahwa mutlak bagi negara-negara di dunia untuk bekerja sama dalam menangani penyebaran virus corona. Setiap negara dituntut untuk dapat melakukan penelurusan kontak (tracing), melakukan tes massal (testing), melakukan isolasi mandiri (isolating), dan merawat pasien (caring). "Jika keempat hal ini dilakukan secara efektif, penyebaran virus akan dapat dihentikan sehingga siklus perekonomian akan kembali bergerak," kata Desra.
Diskusi juga mengidentifikasikan peluang penelitian bersama, pelatihan kewirausahaan bagi kalangan pemuda, dan pengembangan strategi dan rencana aksi manajemen limbah. Selain itu juga pertukaran informasi bersama, serta meningkatkan penggunaan teknologi digital guna mendukung pemulihan sektor ekonomi.
Sebagai tambahan informasi, saat ini sedang dikembangkan penyusunan protokol Covid-19 Medical Waste Management System bagi Pemda negara anggota IMT-GT. Bangka Belitung menjadi salah satu pilot project.