REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad menyarankan Republik Indonesia (RI) aktif melobi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar menolak rencana Israel aneksasi Tepi Barat. MER-C khawatir Palestina akan hilang bila dianeksasi Israel.
"Dewan Keamanan PBB harus melakukan sikap yang tegas untuk menghambat aneksasi Israel terhadap Tepi Barat," kata dr. Sarbini kepada Republika, Selasa (23/6).
Menurutnya, Indonesia harus aktif melobi negara-negara di Dewan Keamanan PBB, terutama negara-negara Arab. Supaya dibuat sikap istimewa yang khusus membicarakan penolakan terhadap aneksasi Israel atas Tepi Barat.
Ia mengatakan, menekan Israel harus dilakukan dengan cara mengeroyoknya. Apalagi sekarang dunia disibukkan dengan pandemi Covid-19, sehingga banyak orang tidak terlalu fokus terhadap rencana Israel aneksasi wilayah Palestina.
"Tapi kalau dikeroyok ramai-ramai di forum internasional seperti PBB, (bersama) dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), itu bisa menekan Israel untuk tidak melakukan langkah ilegal ini," ujarnya.
Menurut dr. Sarbini, kecaman-kecaman kepada Israel tidak terlalu mempan jika tanpa aksi yang lebih serius dan masif dari negara-negara Islam khususnya. Mungkin harus ada gerakan masif demonstrasi di berbagai negara dan ada tekanan politik kepada Israel."Mungkin dengan begitu Israel baru mikir, besar betul reaksi dunia (terhadap rencana aneksasi Tepi Barat)," jelasnya.