Selasa 23 Jun 2020 19:34 WIB

Pariwisata Sabang Mulai Beroperasi dalam New Normal

Sejumlah wisatawan sudah mulai mengunjungi wisata Kota Sabang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah wisatawan bersiap melakukan penyelaman (diving) di perairan wisata bahari pantai Iboih, Sabang, Provinsi Aceh, Jumat (23/12). Ilustrasi.
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah wisatawan bersiap melakukan penyelaman (diving) di perairan wisata bahari pantai Iboih, Sabang, Provinsi Aceh, Jumat (23/12). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Pemerintah Kota Sabang, Aceh menyatakan aktivitas pariwisata di Pulau Weh tersebut mulai beroperasi. Namun aktivitasnya tetap mematuhi protokol Covid-19 seiring penerapan normal baru (new normal) di wilayah Sabang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Sabang Faisal mengatakan sejumlah wisatawan juga terpantau telah mulai mengunjungi tempat-tempat wisata di pulau paling barat Indonesia tersebut. "Kalau pariwisata sudah mulai ada tamu. Tempat wisata juga sudah banyak yang buka, tapi ada juga yang belum buka. Mungkin karena pertimbangan belum ramai yang datang begitu ya," kata Faisal di Sabang, Selasa.

Baca Juga

Dia menjelaskan, tempat-tempat wisata dan penginapan seperti di Pantai Iboih dan destinasi wisata lainnya telah mulai beroperasi sejak dua pekan lalu. Tamu yang datang pun masih wisatawan lokal Provinsi Aceh.

"Tamu sudah ada yang datang, artinya begitu ada yang pakai mobil sewa berarti sudah ada tamu. Ya masih wisatawan lokal, masih domisili Aceh juga," jelasnya.

Menurut Faisal, saat ini pihaknya sedang menyusun draf panduan untuk pelaku wisata dan pemilik penginapan. Draf tersebut adalah panduan dalam menjalani aktivitas pariwisata di Sabang yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) normal baru.

Secara umum, draf itu sama dengan protokol kesehatan Covid-19. Dalam edaran tersebut juga diminta agar jumlah orang menginap di hotel hanya diizinkan 50 persen dari total kapasitas.

"Mobil sewa juga harus disemprot cairan disinfektan dulu, itu untuk fasilitas transportasi. Isi yang lain sama dengan dengan protokol Covid-19. Cuma ini masih rancangan, masih di wali kota belum ditandatangani," katanya.

Menurut Faisal, Pemkot Sabang tentu memiliki kekhawatiran terhadap penyebaran Covid-19 yang begitu masif. Apalagi warga terpapar positif virus corona di Aceh telah mencapai 50 kasus.

Sebab itu, dia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memperkatat pengawasan sesuai dengan SOP. Terutama peningkatan pengawasan di Pelabuhan Penyebaran Ulee Lheue Banda Aceh dan Balohan Sabang.

"Mudah-mudahan kita terhindari dari Covid-19. Utama pengetatan itu di pelabuhan karena pintu masuk di situ. Kalau di pelabuhan sudah ketat mungkin sampai di Sabang sudah aman," kata Faisal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement