REPUBLIKA.CO.ID, DELHI--Angka kematian akibat Covid-19 terus meningkat di Delhi. Tak tersedianya lahan lagi di pemakaman Muslim, membuat banyak keluarga korban mengeluh karena kesulitan mencari tempat pemakaman.
Meski Delhi memiliki beberapa lahan pemakaman yang tersebar di seluruh kota, namun pemerintah hanya mengizinkan para korban Covid-19 untuk dikubur di enam tempat khusus. Hal ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus.
Dua diantara pemakaman-pemakaman khusus itu terletak di East Delhi Municipal Corporation, tiga lainnya di South Delhi Municipal Corporation dan sisanya di North Delhi Municipal Corporation.
Suleman Ali, Ketua LSM Bhrashtachar Nirodhak Samiti mengatakan, sejatinya pemerintah menyediakan beberapa pemakaman khusus korban Covid-19, namun dua lainnya yang berada di Shastri Park dan Mulla Colony telah penuh dan berhenti menerima masuknya jenazah lagi.
“Tanah pemakaman di Shastri Park telah menerima lebih dari 100 mayat dalam dua bulan. Itu tersebar di satu hektar dan tidak bisa mengambil lebih banyak mayat sekarang,” kata Suleman Ali yang dikutip di Outlook India, Senin (22/6).
Suleman mengatakan, permintaan untuk menambahkan satu hektar lahan di pemakaman Shastri Park telah diajukan kepada Delhi Development Authority (DDA), sebagai pemilik pemakaman Shastri Park, namun masih belum menghasilkan titik terang.
Mohammad Vakil, pengurus pemakaman Mulla Colony mengatakan, luas lahan pemakaman itu bahkan kurang dari satu hektar, dan sudah kehabisan ruang. Vakil mengatakan bahwa tanah pemakaman telah menerima 17 mayat dalam waktu kurang dari sebulan dan sekarang kapasitasnya telah penuh.
Selain itu, tiga tempat pemakaman lainnya yang berada di ITO, Madanpur Khadar JJ Colony, dan sektor 24, Dwarka mulai kehabisan ruang untuk menampung jenazah. Haji Miyan Faiyazuddin, penanggung jawab pemakaman di ITO, mengatakan, sejak menerima korban pasien Covid-19 pada awal April lalu, pemakaman ini telah menampung lebih dari 350 jenazah, dan 150 jenazah selain pasien Covid-19. Pria 82 tahun itu mengatakan, meski lahan pemakaman yang sudah dibuka sejak 1920 itu memiliki luas 45 hektar, namun kini ruang yang tersisa semakin menipis.
“Masih tersedia 100 meter persegi lahan kosong dari total 2,5 hektar luas pemakaman. Namun saya kurang yakin bahwa warga tidak akan keberatan dengan datangnya jenazah Covid-19 yang terus menerus mengikis ruang pemakaman," kata SM Khan, seorang pensiunan tentara dan pekerja sosial yang bertanggung jawab atas pemakaman di Sektor 24, Dwarka.
Abdul Rehman, pengurus pemakaman di Madanpur Khadar JJ Colony, mengatakan bahwa pemerintah kota telah membatalkan keputusannya untuk menggunakan pemakaman itu untuk jenazah korban Covid-19. "Kami memiliki beberapa ruang tetapi sekarang karena kami tidak menerima jenazah Covid-19, karena tingginya tekanan untuk memanfaatkan lahan pemakaman untuk menampung jenazah non-Covid," kata Rehman.
Sumber: