REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan perlunya pencegahan dan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang puncak musim kemarau yang diprediksi Agustus mendatang. Sebagai antisipasi, Ma'ruf meminta manajemen lapangan harus terkonsolidasi dengan baik agar area yang rawan titik api (hotspot) mendapat perhatian khusus.
Ia juga menilai pentingnya penggunaan teknologi terkini dalam meningkatkan monitoring dan pengawasan adanya titik api."Manfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan monitoring dan pengawasan dengan sistem dasbor yang menggunakan empat teknologi satelit sebagai alat pengindera mendeteksi titik api," ujar Ma'ruf melalui akun instagram resminya @kyai_marufamin, Selasa (23/6).
Ia menerangkan, pengendalian karhutla dapat juga memanfaatkan infrastruktur pengawasan yang telah ada selama ini dari atas hingga ke tingkat bawah. Sehingga, tim dapat cepat bergerak dan berkoordinasi memadamkan titik api yang terdeteksi dan belum membesar.
Sementara, untuk pencegahan kebakaran di lahan gambut, Ma'ruf menilai penataan ekosistem harus dilakukan secara konsisten."Siaga menjaga tinggi muka air untuk mencegah kekeringan dan kebakaran lahan," kata Ma'ruf.
Ketua Umum MUI Pusat nonaktif itu mengatakan, sebagian besar kasus karhutla selama ini karena ulah manusia, baik unsur kesengajaan maupun kelalaian. Karenanya, pengawasan dan penegakan hukum bagi pelaku karhutla harus benar-benar dilakukan."Penegakan hukum terhadap tindakan tersebut harus tegas dan tanpa kompromi," katanya.