REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Teknologi mobil listrik atau electric vehicle (EV) masih perlu untuk terus dikembangkan agar semakin sesuai dengan kondisi pasar otomotif. Oleh karena itu, Kia, Hyundai dan LG Chemical pun menggelar kompetisi untuk mendorong kemajuan teknologi EV.
Dilansir dari Car and Driver pada Rabu (24/6), kegiatan global EV technology competition ini menyasar para start up yang bergerak dalam bidang teknologi EV dan baterai kendaraan. KompetisI bernama "EV & Battery Challenge" itu bertujuan untuk memilihi start up terbaik yang pantas untuk diajak berkolaborasi dan mendapat bantuan modal dari ketiga perusahaan Korea Selatan itu.
Kompetisi ini pun akan menyeleksi 10 start up yang terbukti mampu menciptakan teknologi EV dan baterai terbaik. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kompetisi serupa yang digelar oleh LG Chemical tahun lalu dan telah menentukan 5 pemenang dari 129 partisipan.
Tahun lalu, para pemenang telah menerima bantuan modal sebesar 2 juta dolar AS. Kini, tentu para start up berkesempatan untuk mendapat dukungan investasi yang lebih besar dan kesempatan kerja sama yang lebih luas.
Dalam kompetisi ini, kriteria yang dapat diikuti oleh para partisipan pun lebih beragam. Dengan bekal ide-ide segar dan otentik, para usaha rintisan ditantang untuk menawarkan konstruksi dan manajemen baterai, teknologi pengisian ulang, komponen dan model bisnis dalam pasar EV.
President and Chief Innovation Officer of Hyundai, Youngcho Chi beraharap, kompetisi ini mampu melahirkan ide-ide cemerlang dan inovatif. "Dengan kolaobrasi ini, kami bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam pasar EV global," kata Youngcho Chi.
Cita-cita itu pun nampaknya cukup realistis mengingat saat ini Kia dan Hyundai telah menjadi produsen yang cukup diperhitungkan dalam pasar EV global. Mengingat, kedua jenama ini pun jadi salah satu pabrikan yang serius menggarap pasar EV.