REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyaluran program oadat karya tunai untuk mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan telah mengalokasikan Rp 11,44 triliun untuk program padat karya tunai 2020 dengan target penerima manfaat 613.513 orang.
"Tercatat hingga pertengahan Juni 2020, seluruh program PKT Kementerian PUPR baik yang rutin maupun program reguler dengan pola padat karya telah menyerap tenaga kerja sebanyak 144.163 orang," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (23/6).
Basuki menuturkan, Kementerian PUPR juga melakukan perubahan skema pada program atau kegiatan infrastruktur. Sebelumnya program tersebut bersifat reguler menjadi pola padat karya dengan alokasi anggaran Rp 654,4 miliar dan target penerima manfaat sebanyak 80.888 orang.
Dia menegaskan, program padat karya dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan. "Khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi," ujar Basuki.
Selain untuk menpercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Basuki mengatakan program tersebut juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok. Pola pelaksanaan padat karya tersebut menurutnya juga harus memperhatikan protokol jaga jarak fisik untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Lukman Hakim mengungkapkan saat ini direncanakan adanya tambahan target untuk program padat karya tunai di Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. "Akan terdapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp 10,6 miliar dengan penambahan target penerima manfaat sebanyak 350 orang," ujar Lukman.