Rabu 24 Jun 2020 06:51 WIB

Sejumlah Proyek Infrastruktur Jabar Ditunda Karena Covid-19

Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu dipastikan sudah dikerjakan kembali setelah lebaran.

Suasana proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional tetap berlanjut dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat selama pandemi COVID-19
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Suasana proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional tetap berlanjut dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat selama pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Jabar terdampak pandemi Covid-19. Sehingga ada beberapa proyek infrastruktur terpaksa ditunda sementara waktu karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan pandemi di Provinsi Jabar.

"Anggaran APBD murni 2020 di kami dialokasikan sekitar Rp 1,657 triliun. Namun setelah difokuskan ulang dan beberapa kali pergesaran anggaran untuk belanja langsung saja tersisa sekitar 23,9 persen," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jabar, A Koswara MP di Bandung, Selasa (23/6).

Sehingga, kata Koswara, anggaran belanja langsung di Dinas Bina Marga dan Tatar Ruang Provinsi Jabar yang semula Rp 1,552 triliun. Namun kini atau setelah difokuskan ulang anggaran menjadi Rp 371 miliar.

"Hal ini tentunya berpengaruh terhadap target kinerja kami," kata dia.

Menurut Koswara, anggaran tersebut digunakan untuk beberapa proyek saja, terutama untuk pembangunan dan peningkatan jalan. Pihaknya merinci, pemeliharaan jalan tetap dilaksanakan untuk 2.360 km dan untuk peningkatan jalan, target awalnya 88,59 kilometer menjadi 3,1 kilometer.

Sementara target pembangunan jalan 2,6 km jadi tidak ada dan untuk pembangunan drainase dari target 25.600 meter menjadi 2.600 meter. "Jadi untuk perbaikan jalan targetnya 1.378,95 meter menjadi 500 meter. Sementara itu, untuk rehabilitasi jalan tinggal 48 meter dari target awal 123 meter. Penggantian jembatan tidak ada dan pembangunan jembatan asalnya tiga sekarang hanya dua," kata Koswara.

Kegiatan lainnya, lanjut dia, yang tersisa di tahun 2020 adalah empat proyek, yakni jalanlayang Jalan Jakarta Kota Bandung, jalan layang Jalan Laswi Kota Bandung, Jembatan Lewigajah Kota Cimahi, dan Ruas Jalan Baros-Sagaranten Kota Cimahi sekitar 3,1 kilometer.

Dia mengatakan, tahun ini pihaknya akan mengadakan sekitar 90 paket lelang dan hingga saat ini yang berjalan hanya enam paket lelang, jadi yang terbengkalai sebanyak 84 paket.

"Semoga yang tidak bisa terselesaikan di tahun ini akibat refocusing anggaran Covid-19, proyek-proyek strategis insfrastruktur di Jabar bisa terlaksana di tahun 2021," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk proyek Jalan Tol Cisumdawu dan Jalan Tol Cigatas tahun ini masih berjalan karena pola kegiatannya badan usaha, hanya kecepatan diubah. Pihaknya memastikan pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu sudah dikerjakan kembali setelah Idul Fitri 1441 Hijriah atau Lebaran 2020.

"Untuk Jalan Tol Cigatas akhir tahun ini akan diadakan lelang investasi. Desain finalnya sudah diirilis jadi bisa dijadikan referensi untuk lelang investasi di akhir tahun ini," ujar Koswara.

Dia menambahkan untuk Masjid Aljabar masih dikerjakan namun penyelesaiannya tidak tahun ini dan seharusnya tahun ini masjid kebanggan warga Jabar ini sudah bisa digunakan pada tahun 2021 namun karena adanya wabah corona penggunaan masjid Al-Jabar jadi mundur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement