Rabu 24 Jun 2020 09:37 WIB

Selebaran Anti-Muslim Menyebar di Brooklyn Park

Polisi Brooklyn menyelidiki siapa yang menyebarkan pesan anti-Muslim tersebut.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Selebaran Anti-Muslim Menyebar di Brooklyn Park
Foto: Bosh Fawstin
Selebaran Anti-Muslim Menyebar di Brooklyn Park

REPUBLIKA.CO.ID, ANNE AEUNDEL -- Warga Brooklyn Park, Anne Arundel, negara bagian Maryland, Amerika Serikat dibuat resah setelah menerima selebaran berisi pesan anti-Muslim. Selebaran itu disebar orang tak dikenal ke setiap rumah warga di Brooklyn Park.

Salah satu warga, Counnie Bates menemukan selebaran itu di halaman rumahnya. Ia pun khawatir setelah membaca pesan yang tertulis dalam selebaran itu. 

Baca Juga

"Ketika saya membuka untuk membacanya, itu adalah (pesan) seseorang yang mencoba menyerang umat Islam, menyerang agama, menyerang semua yang terjadi. Dan itu membuat saya takut dengan apa yang sudah terjadi," kata Bates seperti dilansir WMAR News, Rabu (24/6). 

Seorang imigran Muslim dari Pakistan, Khalid Mahmood juga mendapati selebaran itu di depan rumahnya di Brooklyn Park. Dalam selebaran itu tertulis ras kulit putih yang dipertanyakan melakukan perbudakan dalam sejarah di suatu negara. Padahal dalam selebaran itu menjelaskan perbudakan dilakukan Muslim. Dalam selebaran itu menuliskan tudingan kitab suci Alquran mendukung perbudakan. 

"Itu berbahaya, dan itu membuat orang benar-benar terluka dari dalam. Saya pikir dia (penulis selebaran) tak punya pengetahuan, itu sebabnya ia mengatakan hal itu. Jika dia mempelajarinya, dia mungkin akan tahu dia salah," kata Mahmood. 

Menurut Marc Limansky dari Kepolisian Anne Arundel, hak konstitusional seseorang tak boleh mengorbankan hak orang lainnya. Ia mengatakan polisi akan menyelidiki penyebaran selebaran berisi pesan sentimen anti-Muslim. Limansky juga meminta warga yang menemukan selebaran atau hal yang menyinggung untuk menghubungi polisi.

"Ini dianggap kebebasan berbicara tetapi juga dianggap sebagai insiden bias kebencian. Ini berisi sentimen anti-Muslim dan departemen akan menyelidiki seperti biasa setiap kejadian atau insiden terhadap kelompok yang dilindungi," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement