REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat-menyurat Khalifah Umar bin Khattab kepada para gubernur menjadi awal dimulainya pemikiran membuat penanggalan Hijriyah. Abu Musa al-Asy'ari menjadi gubernur pertama yang mengusulkan agar surat yang dikirim itu ada tanggalnya agar tidak bingung saat memilih mana surat baru dan lama.
"Karena itu, beliau (Abu Musa al-Asy'ari) menyarankan kepada Sayyidina Umar untuk membuat sebuah penanggalan agar tidak terjadi lagi kebingungan di antara gubernur-gubernurnya," kata Ustadz Ahmad Zarkasih saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (24/6).
Mendengar saran tersebut akhirnya Sayyidina Umar memanggil semua staf dan orang pentingnya untuk berdiskusi, merumuskan dan memformulasikan sebuah penanggalan, agar tidak lagi ada yang kebingungan. Adanya penanggalan pastinya akan sangat membantu kinerja para staf dan gubernur serta masyarakat luas.
Setelah berdiskusi, mereka sepakat harus memiliki standardisasi penanggalan demi kemaslahatan. Pada forum penting itu setiap pihak mengeluarkan pendapat untuk menentukan kapan tahun pertama itu dimulai dalam pandangan mereka.