Rabu 24 Jun 2020 14:05 WIB

China Bantah 40 Tentaranya Tewas Saat Bentrok dengan India

Pemerintah China membantah 40 tentaranya tewas saat terlibat bentrok dengan India.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan. Pemerintah China membantah 40 tentaranya tewas saat terlibat bentrok dengan India. Ilustrasi.
Foto: wikicommon
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan. Pemerintah China membantah 40 tentaranya tewas saat terlibat bentrok dengan India. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China membantah 40 tentaranya tewas saat terlibat bentrok dengan pasukan India di wilayah perbatasan di Lembah Galwan beberapa waktu lalu. Beijing masih enggan merilis informasi jumlah korban yang meninggal dalam kejadian tersebut.

"Seperti yang saya katakan kemarin, China dan India sedang menyelesaikan masalah di lapangan melalui saluran militer serta diplomatik. Adapun laporan media India yang mengutip pejabat India mengatakan sedikitnya 40 tentara China terbunuh, saya dapat memberi tahu Anda secara bertanggung jawab bahwa ini adalah informasi yang salah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Zhao Lijian, dalam pengarahan pers pada Selasa (23/6), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Baca Juga

Dia mengungkapkan pada Senin (22/6) lalu China dan India melakukan pembicaraan tingkat komandan di Moldo, sebuah wilayah di Line of Actual Control (LAC--perbatasan de facto Cina-India di Ladakh) bagian China. Menurut Zhao, pertemuan pertama selepas bentrokan di Lembah Galwan itu berlangsung konstruktif.

"Penyelenggaraan perundingan menunjukkan bahwa kedua belah pihak berharap untuk menangani perbedaan secara tepat dan mengelola serta meredakan situasi melalui dialog dan konsultasi," ucap Zhao.

Selama pembicaraan tersebut, komandan kedua negara setuju untuk mengambil langkah-langkah yang bertujuan mengurangi ketegangan. "Keduanya sepakat untuk terus berdialog dan bekerja bersama untuk perdamaian dan ketenangan di tanah di sepanjang perbatasan," ujar Zhao.

Kendati demikian, dia enggan mengonfirmasi kabar tentang penarikan pasukan dari zona-zona friksi di wilayah perbatasan kedua negara. Militer India menyebut, dalam pertemuan di Moldo kedua belah pihak sepakat untuk menarik pasukan dari daerah-daerah rawan gesekan.

"Pembicaraan tingkat komandan korps diadakan di Moldo dalam suasana yang ramah, positif, dan konstruktif. Ada konsensus bersama untuk menarik pasukan. Modalitas untuk menarik pasukan dari semua daerah gesekan di Ladakh Timur dibahas dan akan ditindaklanjuti oleh kedua belah pihak," kata militer India dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Sputnik.

Pada 15 Juni lalu pasukan India dan China terlibat bentrok di Lembah Galwan, Ladakh. Daerah itu masuk dalam LAC, yakni perbatasan de facto kedua negara. Meski tanpa kontak senjata, bentrokan mengakibatkan 20 tentara India tewas. Sementara itu, China disebut memiliki 40 korban jiwa, termasuk seorang komandan.

Medan di sepanjang LAC diketahui berupa sungai, danau, dan tebing bersalju. Hal itu menyebabkan garis pembatas kedua negara samar serta dapat bergeser. Alhasil pasukan patroli perbatasan India dan China kerap bersinggungan dan tak jarang memicu perkelahian atau kontak fisik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement