Rabu 24 Jun 2020 14:11 WIB

Mengintip Gaya Belajar Sekolah-Sekolah di Silicon Valley

Sekolah di Silicon Valley justru tampak berteknologi rendah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Silicon Valley
Foto: [ist]
Silicon Valley

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua para petinggi teknologi diketahui memberikan batasan kepada anak mereka untuk mengakses ponsel. Seperti Bill Gates dan Steve Jobs yang melakukan pembatasan gawai kepada anak-anaknya.

Lalu, bagaimanakah suasana pembelajaran sekolah di Silicon Valley? Silicon Calley adalah markas perusahaan-perusahaan teknologi. Namun, suasana yang terasa lebih analog justru kini banyak ditemui di sejumlah sekolah khusus Silicon Valley, seperti sekolah Waldorf. Sekolah tersebut justru tampak berteknologi rendah.

Baca Juga

Mereka mengguna papan tulis dan pensil. Alih-alih mempelajari cara membuat kode, anak-anak diajarkan keterampilan bekerja sama dan rasa hormat. Di Brightworks School, anak-anak belajar kreativitas dengan membangun sesuatu dan menghadiri kelas-kelas di rumah pohon.

Dalam hal ini, kewaspadaan orang tua yang bekerja di Silicon Valley bukanlah hal baru. Seorang mantan peneliti komputasi sosial yang menikah dengan seorang insinyur Facebook, Kristin Stecher, mengatakan, di dalam keluarga kecilnya, keputusan untuk tidak menggunakan layar ponsel sama sekali lebih mudah daripada membatasinya.

"Jika anak-anak saya mendapatkan waktu penggunaan layar, mereka hanya menginginkan lebih," ujar Stecher.

Perempuan berusia 37 tahun itu dan suaminya, Rushabh Doshi, meneliti risiko penggunaan layar ponsel. Mereka pun sampai pada kesimpulan sederhana, yakni mereka hampir tidak menginginkan hal tersebut di rumah mereka.

Anak-anak perempuan mereka yang berusia lima dan tiga tahun hingga saat ini tidak memiliki jadwal screen time dan tidak ada jam reguler untuk izin tampil di layar. Satu-satunya kondisi penggunaan layar diperbolehkan adalah selama perjalanan panjang dengan mobil atau selama perjalanan pesawat.

Baru-baru ini Stecher mengendurkan pendekatan ini. Setiap Jumat malam, keluarga tersebut menonton satu film bersama. Pendekatan serupa juga dipilih Athena Chavarria yang bekerja sebagai asisten eksekutif di Facebook dan sekarang berada di Chan Zuckerberg Initiative.

Ia meyakini, penggunaan ponsel berdampak pada anak-anaknya. "Saya yakin iblis hidup di ponsel kami dan menimbulkan malapetaka pada anakanak kami," kata Chavarria, seperti yang dilansir dari New York Times.

Ia pun tidak membiarkan anak-anak nya memiliki ponsel sampai sekolah menengah, bahkan sekarang melarang peng gunaan telepon di dalam mobil dan sangat membatasinya di rumah. Putri Chavarria pun tidak mendapatkan ponsel sampai ia duduk di kelas sembilan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement