Rabu 24 Jun 2020 14:41 WIB

Waspada Covid-19 Saat Memasuki Musim Panas

Cuaca panas dinilai bisa memperburuk penularan virus Covid-19.

Cuaca panas dinilai bisa memperburuk penularan virus Covid-19 (Foto: ilustrasi cuaca panas)
Foto: Thoudy Badai
Cuaca panas dinilai bisa memperburuk penularan virus Covid-19 (Foto: ilustrasi cuaca panas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian dari kita yang tinggal di wilayah yang sudah memasuki musim panas dan menghadapi pandemi Covid-19, tetaplah waspada pada kesehatan Anda. Cuaca panas bisa memperburuk situasi pasien Covid-19 dan bahkan meningkatkan tingkat penularan ketika orang berkumpul di luar ruangan.

Para pakar kesehatan, seperti dilansir Xinhua, Rabu (24/6), mengingatkan agar selalu mengenakan masker saat berada di luar untuk mencegah terkena Covid-19. Anda bisa memilih bahan yang ringan dan memudahkan bernafas, seperti masker bedah atau masker kain berbahan katun.

Baca Juga

Pakailah masker di dalam ruangan jika pengaturan jarak fisik dan sosial tidak dimungkinkan. Tetaplah berusaha menjaga jarak fisik dan sosial dengan orang lain.

Lalu, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui udara atau aerosol, Global Heat Health Information Network (GHHIN), sebuah forum independen ilmuwan, praktisi dan pembuat kebijakan, menyarankan, semua sistem ventilasi dan pendingin udara diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur. Hal ini juga sebagai langkah untuk mencegah penularan.

"Bahkan di lingkungan yang berventilasi baik, orang harus terus mengikuti rekomendasi jarak fisik dan menjaga kebersihan tangan, juga disarankan suhu ruangan sebaiknya diatur 24-27 derajat Celcius untuk pendinginan," kata pihak GHHIN dalam pernyataannya.

Selain itu, perhatikan masalah usia, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan faktor-faktor lain dapat meningkatkan kerentanan orang terhadap panas ekstrem, kata jaringan yang dipelopori oleh WHO dan WMO itu. Hal lain yang tak kalah penting, penuhilah asupan gizi melalui makanan sehat dan cukupilah kebutuhan hidrasi tubuh demi mencegah dehidrasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement