REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Secara kualitas Arthur tidak jauh lebih buruk dari Pjanic bahkan bisa lebih baik. Bagaimana penggemar Barca menyikapi situasi ini nantinya. Selama di Camp Nou, Arthur tidak sepenuhnya tampil buruk sehingga layak disingkirkan.
Ia memiliki potensi dan bakat. "Dia hanya perlu waktu untuk berkembang," tambah laporan dari tasteoffootball.
Sekarang ke Juventus. Kubu Bianconeri sudah memiliki banyak stok gelandang. Keputusan mereka membuat penandatanganan besar di masa krisis patut dipertanyakan.
Terutama ketika klub tersebut berniat menggaji Arthur lebih besar dibandingkan dengan upah sang pemain di Barca. Bisa jadi beberapa nama bakal jadi tumbal. Juve berpotensi melepas Adrien Rabiot, Sami Khedira, dan Aaron Ramsey pada bursa transfer musim panas 2020.
Rabiot terkenal sebagai sosok pemain yang sulit diatur. Ramsey sebenarnya tidak begitu buruk. Hanya saja eks Arsenal itu rentan cedera, dan mendapat upah tinggi, yakni 450 ribu poundsterling per pekan.
Juventus sepertinya kesulitan memenuhi upah jagoan Wales itu. Menjadi pertanyaan lagi, mengapa Juve ingin menaikkan gaji Arthur (dibandingkan dengan upah sang pemain di Barca).
Sementara klub tersebut dalam misi penghematan. Apakah Maurizio Sarri benar-benar menginginkan pemilik 20 caps timnas Brasil itu. Di tengah situasi krisis karena pandemi, manajemen si Nyonya Tua harus membuat keputusan terbaik demi kesegaran finansial mereka.
Itu mengingat uang dari pertandingan dan hak siar TV jauh berkurang. Sepertinya klub tersebut harus mencari peminat Ramsey dan Rabiot. Itu semua karena mereka membayar gaji Cristiano Ronaldo. Gaji yang sangat besar.