REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pengelola berbagai jenis objek wisata di Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan destinasi baru di kawasan perbukitan. Hal ini dalam rangka menyambut new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi wabah COVID-19.
Ketua Koperasi Noto Wono Mangunan Purwo Harsono di Bantul, Rabu (24/6), mengatakan, sejak kawasan wisata Mangunan Dlingo ditutup tiga bulan lalu akibat wabah COVID-19, pengelola dan pelaku wisata terus melakukan pembersihan. Pembenahan sarana dilakukan, termasuk penataan kawasan agar wisata tetap terurus.
"Sejak ditutup Maret itu saya sudah berhitung berkaitan dengan kawasan itu kalau tidak diurus, tidak dikelola pasti terjadi kerusakan, makanya walaupun tidak ada kunjungan tetap harus aktifitas, membersihkan, menambah yang kurang, karena saya ingin saat new normal itu ada new destinasi," katanya.
Dia mengatakan, destinasi baru yang dikembangkan di kawasan Mangunan terdapat di Bukit Mojo, konsep destinasi yang ditawarkan, yaitu pesona pemandangan alam dari atas bukit. Kemudian juga kawasan yang dipenuhi dengan susunan batu sebagai daya tarik baru.
"Saya arahkan untuk membuat destinasi baru sebagai daya tarik baru di kawasan ini yang saya ikonkan besok di Bukit Mojo, nanti begitu objek wisata dibuka di sana total new destinasi, sementara objek wisata yang lain itu mengikuti," kata pria yang akrab disapa Ipung tersebut.
Dia mengatakan, misalnya di objek wisata Hutan Pinus akan dibuat daya tarik rumah keong. Kemudian Bukit Panguk ada kapal, Puncak Becici ada bunga mekar dan cermin kota dengan karya-karya baru dari para pengelola, sehingga banyak hal yang ditawarkan setelah pandemi COVID-19 selesai.
"Jadi daya tarik baru dengan tema new destinasi, khusus di Bukit Mojo itu ada ikon dengan bentuk seperti mahkota raja, kemudian penataan panoramatema menata batu, jadi dibuat alami seperti gerbang gapura dari tatatan batu, dibuat terasiring batu, juga ada panggung batu," katanya.
Berkaitan dengan persiapan pembukaan kembali objek wisata di Mangunan setelah tiga bulan ditutup karena dampak pandemi corona, kata dia, Dinas Pariwisata DIY sudah melakukan pendampingan kepada pengelola di sejumlah kawasan wisata perbukitan Mangunan.
"Dinas Pariwisata DIY menjelaskan protokol kesehatan di empat objek wisata, juga kepada sanggar pedagang terkait perilaku harus bagaimana, alat kelengkapan apa, loket wisata harus bagaimana, parkir harus bagaimana, sekaligus mengecek kelengkapan yang harus ada," katanya.