REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Direktur Jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), Mohd Zubil Bin Mat Som, mengatakan, belasan pengungsi Rohingya yang meninggal dan jenazahnya dilepaskan ke lautan dalam perjalanan menuju negara itu, Rabu (24/6). Mereka harus menempuh perjalanan penuh liku selama empat bulan di lautan sebelum menepi.
Pengungsi Rohingya yang kapalnya rusak telah mendarat di pulau Langkawi, Malaysia pada 8 Juni membawa dengan 269 orang di dalamnya. Lebih dari 300 orang telah dipindahkan ke sebuah kapal dari kapal yang lebih besar untuk perjalanan di dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh pada Februari.
"Tapi beberapa meninggal di laut. Mereka dilarung ke laut," kata Zubil menjelaskan bahwa Rohingya yang meninggal dunia akibat jatuh sakit.
Nasib hampir 500 pengungsi Rohingya yang tetap berada di "Motherboat 1" setelah transfer di laut tidak diketahui hingga saat ini. Zubil menyatakan, pihak berwenang tidak dapat melacak lokasi kapal besar tersebut.