Rabu 24 Jun 2020 19:02 WIB

Terima Dana Rp 30 T, Bank Himbara Siap Ekspansi Kredit

Dana tersebut akan dipindahkan ke empat bank Himbara melalui mekanisme deposito.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
(kiri ke kanan) Dirut BNI Herry Sidharta, Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto, Dirut BRI Sunarso, Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Dirut BTN Pahala N Mansury berbincang sebelum dimulainya konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional terutama untuk sektor riil.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
(kiri ke kanan) Dirut BNI Herry Sidharta, Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto, Dirut BRI Sunarso, Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Dirut BTN Pahala N Mansury berbincang sebelum dimulainya konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020). Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional terutama untuk sektor riil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank pemerintah berkomitmen mengembangkan penempatan dana yang dilakukan pemerintah melalui ekspansi kredit hingga tiga kali lipat. Pemerintah memang menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun di bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Dana yang sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia (BI) ini akan 'dipindahkan' ke empat bank pemerintah melalui mekanisme deposito dengan besaran deposito 80 persen dari suku bunga acuan BI.

Baca Juga

Direktur Utama BRI Sunarso menyambut baik kebijakan penguatan likuiditas perbankan yang dilakukan pemerintah. Sebagai kompensasinya, bank-bank yang bernaung di bawah Himbara berkomitmen untuk 'menumbuhkan' penempatan dana ini melalui ekspansi kredit hingga tiga kali lipat dalam waktu tiga bulan ke depan.

"Kita harus harus leverage sampai minimal tiga kali dalam bentuk ekspansi kredit untuk menggerakan sektor riil. Terutama lebih spesifik lagi untuk ekonomi grass root yang sering kita sebut UMKM," jelas Sunarso dalam keterangan pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Presiden, Rabu (24/6).