Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Penjualan iPhone di China menurun pada Mei, mengindikasikan melemahnya performa Apple ketika ekonomi negara itu bergerak kembali saat corona telah mereda.
Apple hanya menjual 3,6 juta iPhone pada Mei 2020, anjlok 3,9 juta daripada April 2020 berdasarkan data lembaga riset CINNO.
"Itu anjlok 7,7% daripada April; tetapi lebih tinggi 3,05 juta daripada Mei 2019," tulis riset itu, seperti yang Warta Ekonomi kutip dari CNBC Internasional, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga: Masih Jadi Youtuber Indonesia No. 1, Cuan Youtube Atta Halilintar Sentuh 9 Digit!
Baca Juga: Aturan Ekspor Teknologi AS ke Huawei Dikritik, Jajaran Trump: Kami Tak Temukan Celah Sama Sekali!!
Angka itu berbanding terbalik dengan kenaikan 160% pada April, di mana Apple memperoleh keuntungan dari permintaan terpendam konsumen China.
Di sisi lain, lembaga riset IDC memprediksi penjualan iPhone mencapai lebih dari 2 juta pada Mei. Manajer Penelitian IDC, Will Wong berujar, "itu artinya, penjualan menurun sekitar 25% daripada bulan sebelumnya."
Apple juga sempat mencatat penurunan penjualan iPhone senilai 60% pada Februari. Tampaknya, itu berkaitan dengan penutupan toko ritelnya secara sementara. Sejak Maret, toko-toko itu kembali buka secara bertahap.
Secara keseluruhan, pengiriman ponsel pintar di China menurun hampir 20% pada Mei, menurut data Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT).
Apple enggan mengomentari kabar mengenai penurunan penjualannya tersebut.