REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat mengidentifikasi pedagang pasar tradisional yang terpapar virus corona jenis baru atau Covid-19.
Ini penting untuk memastikan pedagang yang terkena Covid-19 dan keluarganya sudah benar-benar tertangani dengan baik.
"Jika sudah sembuh bisa beraktivitas kembali berjualan," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pasar tradisional sebagai salah satu tempat umum yang berpotensi besar sebagai tempat penularan Covid-19. Karena itu perlu mendapatkan perhatian dan dukungan sarana prasarana dari Pemkot Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta pemkot melakukan pemetaan terhadap 167 pasar di Surabaya untuk kemudian dikelompokkan mana yang sudah memenuhi sebagai pasar tangguh. Pasar itu telah menjalankan protokol kesehatan seperti pedagang dan pembeli menggunakan masker, jaga jarak fisik terjaga dan ada juga sarana prasarana cuci tangan.
Dari hasil pemetaan tersebut, lanjut dia, di masa pandemi ini Pemkot Surabaya dapat membuat tahapan agar pasar tradisional seluruhnya bisa menjadi pasar tangguh yang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro sebelumnya mengatakan pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, namun juga 100 pasar krempyeng yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) atau warga setempat. "Pasar krempyeng juga terus kita dorong untuk menyiapkan skema pembentukan Pasar Tangguh," katanya.